Balikpapan (ANTARA News) - Bank Indonesia, pemerintah pusat dan daerah, Jumat, menyepakati hilirisasi energi seperti produk hilir batu bara, bauksit, dan sawit, serta pariwisata akan diupayakan menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi Kalimantan.

Gubernur BI Agus Martowardojo di koferensi pers rapat tesebut, di Balikpapan, Jumat, mengatakan dalam beberapa tahun terkahir, Kalimantan terlalu mengandalkan penjualan sumber daya alam mentah tanpa industrialisasi. Akhirnya hal itu memukul balik pertumbuhan ekonomi Kalimantan, ketika harga komoditas di pasar global anjlok.

"Hal itu terlihat ketika harga komoditas anjlok pada 2015-2016, pertumbuhan ekonomi Kalimantan juga menurun menjadi hanya di kisaran dua persen pada triwulan I 2015, dari triwulan IV 2014 yang sebesar empat persen," ujar dia.

Di provinsi Kalimantan Timur bahkan lebih buruk, karena pada triwulan I 2016, pertumbuhan ekonomi tercatat negatif 0,5 persen.

Untungnya pada triwulan I 2017, Kaltim tumbuh 3,9 persen karena harga komoditas yang mulai pulih. Untuk keseluruhan Kalimantan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2017 tumbuh 4,19 persen (yoy).

Agus mengatakan sumber tunggal pertumbuhan ekonomi di Kalimantan dengan hanya mengandalkan bahan mentah jangan sampai terulang lagi.

"Ketika harga komoditas bagus, masalahnya pemerintah sering lupa soal diversifikasi sumber pertumbuhan," ucapnya.

Dalam rapat yang dihadiri Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan para pemimpin daerah di Kalimantan tersebut, muncul kesepakatan untuk menambah sumber baru pertumbuhan ekonomi dengan vertikal maupun horizontal.

Diversifikasi secara vertikal dilakukan melalui hilirisasi industri bauksit dan kelapa sawit. Sementara diverssi secara horisontal dilakukan dengan pengembangan sektor ekonomi lain seperti sektor pariwisata dan sektor maritim.

Agus mengharapkan dengan menambah sumber baru pertumbuhan ekonomi di Kalimantan, maka ketahanan dan kemandirian ekonomi di pulau terbesar di Indonesia itu akan lebih kuat, Kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) Kalimantan yang hanya delapan persen terhadap PDB nasional juga dharapkan dapat meningkat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan untuk di Kalimantan, proyek infrastruktur yang akan dibangun untuk mendukung sumber baru pertumbuhan ekonomi adalah pengembangan Pelabuhan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta di Kalimantan Timur.

Kemudian untuk infrastruktur pariwisata, akan dibangun tiga Proyek Strategis Nasional Bandara di Sebatik Kaltara, Tjilik Riwut Kalimantan Tengah, dan Syamsuddin Noor Kalimantan Selatan. Untuk industrialisasi akan dibangun pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Tanah Kuning di Kalimantan Utara.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017