Ankara, Turki (ANTARA News) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang menjadi sekutu utama Qatar dalam krisis dengan tetangga-tetangganya di Arab Teluk, berharap segera mengunjungi Teluk untuk membahas usaha mengatasi krisis diplomatik itu, kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu seperti dikutip Reuters.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada 5 Juni setelah menuding negara itu mendanai teroris dan bersekutu dengan musuh besar mereka, Iran. Qatar membantah tuduhan itu.

"Semua upaya kami difokuskan untuk solusi yang sesuai dengan aturan hubungan bersahabat," kata Cavusoglu kepada wartawan setelah berbicara di Ankara dengan mitranya dari Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani.

Erdogan mengkritik sejumlah tuntutan empat negara Arab bagi pengakhirian sanksi, termasuk syarat penutupan pangkalan militer Turki di Qatar.

Turki telah mengirimkan 200 pesawat kargo bermuatan pasokan ke Qatar sejak tetangga-tetangganya di Teluk mengisolasi udara dan laut Qatar. Satu-satunya perbatasan darat Qatar adalah dengan Arab Saudi.

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson telah meninggalkan Qatar Kamis waktu setempat setelah tur ke negara-negara Arab Teluk untuk mendinginkan sengketa terburuk di kawasan itu dalam beberapa tahun terakhir. Tillerson mengaku sudah mengajukan proposal untuk membantu mengatasi krisis diplomatik ini.

Selama lawatannya, Tillerson telah menandatangani perjanjian AS-Qatar mengenai usaha memerangi pendanaan untuk terorisme dalam usaha meredakan krisis.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017