Bandung (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Anton Charliyan menyatakan ulama memiliki kekuatan tersendiri dalam meredam aksi terorisme.

"Ulama ini diharapkan menyampaikan Islam yang rahmatan lil alamin, agama yang damai bukan kekerasan," kata Anton saat menggelar pertemuan dengan para ulama se-Priangan Timur di Tasikmalaya, Jumat.

Ia mengatakan tindakan terorisme bertentangan dengan nilai Pancasila sehingga perlu diredam secara bersama-sama, termasuk kepolisian dengan para ulama.

Anton berharap ulama dapat berperan sebagai pemersatu bangsa, sekaligus meningkatkan pengajaran tentang Islam yang membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia.

"Polri kalau antisipasi dari segi fisik bisa, tapi kalau dari keyakininan itu peran ulama perlu juga," katanya.

Ia mengungkapkan kepolisian membutuhkan bantuan ulama dan seluruh elemen masyarakat dalam mencegah aksi dan berkembangnya paham teroris.

"Kepolisian ini mesti bersinergi dengan semua elemen dalam pemberantasan terorisme, termasuk dengan ulama," katanya.

Ia menambahkan upaya memerangi paham radikal harus terus dilakukan secara bersama-sama, apalagi perekrutan masih terus terjadi, salah satunya di Jabar.

Upaya pencegahannya, kata dia, perlu membangun ketahanan individu maupun kelompok orang akan bahaya paham radikal.

"Perlu adakan ketahanan individu dan kelompok diawali dari ulama," katanya.

Sebelumnya ledakan bom panci terjadi di Buah Batu, Kota Bandung, Sabtu (8/7) memunculkan terduga pelakunya warga Jawa Barat dari Kabupaten Garut, kemudian yang diduga terlibat warga Kabupaten Tasikmalaya, dan Bandung.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017