Shanghai (ANTARA News) - Wayne Rooney sebelumnya menjadi salah satu pesepakbola yang dikabarkan akan merumput di Liga China, namun pada akhirnya hanya Anthony Modeste dan para pemain bebas transfer yang pindah ke Liga China.

Para pengamat mengatakan klub-klub China batal mendatangkan pemain-pemain ternama Eropa hingga bursa transfer pemain ditutup pada Jumat (14/7) karena aturan pajak baru sebesar 100 persen untuk pemain asing yang didatangkan ke liga itu.

Seorang sumber yang dekat dengan pembicaraan untuk membawa bintang Liga Utama Inggris ke China mengatakan peraturan tersebut sangat mempersulit langkah sehingga perundingan itu akhirnya dihentikan.

Klub Liga Super China (CSL) mencetak sejumlah rekor dalam jendela transfer musim dingin lalu saat Shanghai SIPG mendatangkan gelandang Brasil, Oscar, seharga 60 juta euro.

Carlos Tevez yang bergabung Shanghai Shenhua memiliki gaji tertinggi di dunia. Adapun pemain Timnas Belgia, Axel Witsel, striker Brasil Alexandre Pato dan John Obi Mikel dari Nigeria meninggalkan sepak bola Eropa demi merumput di Liga China dengan kontrak yang mahal.

Namun pemerintah Beijing dan Asosiasi Sepak Bola China (CFA) yang mencemaskan pengembangan pemain domestik menyusul kedatangan pesepakbola asing, mengusulkan peraturan yang mewajibkan setiap klub membayar senilai pemain yang didatangkan guna pengembangan pemain lokal.

Klub Tianjin Quanjian yang sebelumnya dikabarkan akan merekrut striker Chelsea, Diego Costa, tetap berusaha mendatangkan seorang striker dari Eropa.

Mereka pun merekrut striker asal Prancis, Modeste, dengan status pemain pinjaman selama dua tahun dengan biaya enam juta euro di tambah opsi pembelian permanen sebesar 29 juta euro, menurut harian Jerman Bild.

Sementara itu, Rooney jutsru meninggalkan Manchester United untuk kembali ke Everton, bukan ke Liga China. Pierre-Emerick Aubameyang yang juga dikabarkan akan ke China, justru bertahan di Borussia Dortmund.

(Baca: Rooney jadi sorotan saat transfer Liga China dibuka)

Mematikan pasar


Simon Chadwick, profesor perusahaan olahraga di University of Salford Manchester, mengatakan pajak transfer dan batasan jumlah pemain asing sebanyak tiga orang dalam setiap laga telah "membunuh" pasar di Liga China.

Klub-klub China mendapat tekanan berat dari pemerintah yang berupaya memperbaiki tim nasional sekaligus mencemaskan perputaran modal di klub-klub tersebut, katanya.

"Klub-klub keliru, di samping berhati-hati dan berhenti merekrut pemain berprofil tinggi dan harga yang mahal yang telah kita lihat selama beberapa tahun terakhir," kata Chadwick dilansir AFP, Minggu.

"Negara telah berbicara secara efektif dan ketika negara (China) berbicara, orang-orang di organisasi diharapkan untuk mendengarkan," lanjut dia,

"Jendela transfer ini telah diawasi oleh orang-orang yang memoderatori aktivitas mereka dalam menanggapi kekhawatiran negara terkait biaya transfer ," pungkas Simon Chadwick, demikian AFP.

Penerjemah: Alviansyah P
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017