Badung (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan kasus perundungan atau "bullying" terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus yang terjadi di Universitas Gunadarma, Jakarta.

"Kasus perundungan yang terjadi di Universitas Gunadarma sudah diselesaikan. Begitu kasusnya muncul, kami langsung meminta agar pihak universitas menindaklanjutinya," ujar Nasir saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) IV Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (AB-PTSI) di Seminyak, Kabupaten Badung, Bali, Senin.

Dia menjelaskan pihak universitas sudah bertemu dengan pelaku dan juga korban perundungan dan sudah diselesaikan permasalahan itu.

Ke depan, dia berharap tidak akan ada lagi kasus perundungan di lingkungan kampus. Jika terjadi lagi, maka pelakunya harus diberikan sanksi yang berat.

"Jangan ada lagi, kasus - kasus seperti ini," katanya.

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti, Intan Ahmad, menyesalkan kejadian tersebut.

"Peristiwa itu sangat menyedihkan dan tidak boleh terjadi. Apalagi terjadi terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus pula yang bisa berdampak tidak baik secara fisik maupun mental. Ini termasuk pelanggaran hak asasi manusia," kata Intan.

Intan menjelaskan mahasiswa yang melakukan perundungan harus diproses supaya dapat memberikan efek jera.

Kasus perundungan kembali terjadi di Universitas Gunadarma. Dalam video yang viral tersebut, mahasiswa kebutuhan khusus "dibully" dan dilempar dengan tong sampah oleh mahasiswa lainnya.

Pewarta: Indriani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017