Ankara, Turki (ANTARA News) - Otoritas Turki memerintahkan penahanan terhadap 127 orang, yang dicurigai memiliki keterlibatan dalam percobaan kudeta militer pada tahun lalu, kata kantor berita Anadolu.

Dalam laporan pada Minggu malam, Anadolu mengatakan 115 terduga, termasuk pengusaha, bidan dan wartawan, ditahan dalam gerakan di propinsi Tekirdag.

Laporan itu mengatakan bahwa sisa terduga pada saat ini dalam pengejaran kepolisian.

Tersangka itu diyakini adalah pengguna ByLock, aplikasi pesan tersandi, yang menurut pemerintah digunakan jaringan ulama Fethullah Gulen. Ankara menuduh Gulen mendalangi kudeta gagal tersebut, kata Anadolu.

Gulen membantah terlibat dalam usaha pengambilalihan oleh militer itu.

Sebagai akibat dari pemberontakan itu, sekitar 150.000 orang diberhentikan atau dicopot dari pekerjaan mereka di dinas layanan umum dan sektor swasta.

Lebih dari 50.000 orang ditahan atas tuduhan keterlibatan dalam pemberontakan, membuat khawatir sekutu baratnya dan Kelompok hak asasi, yang mengatakan bahwa Presiden Tayyip Erdogan memanfaatkan kudeta tersebut sebagai dalih untuk memberangus perbedaan pendapat.

Pemerintah mengatakan bahwa tindakan itu berada di bawah aturan darurat, yang diberlakukan setelah usaha kudeta tersebut dan diambil mengingat besar ancamannya. Mereka akan membicarakan perpanjangan aturan darurat pada Senin. 

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017