Bogor (ANTARA News) - Rapat Pleno pada Musyawarah nasional (Munas) ke-28 Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) menetapkan Provinsi Aceh sebagai tuan rumah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur 2018.

Pada sidang yang dipimpin M Rusdi Taher dan didampingi M Hamzah di Cipayung, Bogor, Senin, juga menetapkan dua daerah yakni Maluku dan Nusa Tenggara Timur sebagai cadangan apabila pada waktu sebulan ini Aceh menyatakan mengundurkan diri.

Sebelumnya, masing-masing Ketua Pengprov Percasi menyampaikan alasan keinginan mereka untuk menjadi tuan rumah.

Setelah mendengarkan alasannya, maka Aceh dinilai yang paling siap, sehingga diputuskan menjadi tuan rumah utama Kejurnas tahun depan, sedangkan Maluku dan NTT cadangan.

Ketua Umum Pengprov Percasi Aceh Aldin NL menyatakan, Aceh siap untuk menjadi tuan rumah kejurnas karena secara lisan telah mendapat dukungan dari Pemerintah Aceh, DPR Aceh dan KONI Aceh.

Kejurnas ini, menurut Aldin, sebagai ajang pemanasan karena pada 2018 Aceh menggelar bidding PON untuk menjadi tuan rumah bersama dengan Sumatera Utara pada 2024.

Selain itu, kejurnas tersebut sekaligus untuk mempromosikan daerah bahwa Aceh layak untuk didatangi investor karena kondisi keamanan sudah sangat kondusif, katanya.

Dari segi sarana dan prasarana, lanjut Aldin, Aceh sudah memadai, karena sejumlah kegiatan nasional yang diselenggarakan di daerah ini berjalan dengan sukses.

Sementara itu, Ketua Umum PB Percasi terpilih GM Utut Adianto menyatakan, pihaknya memberi waktu sebulan bagi Aceh untuk menyampaikan syarat-syarat yang harus dilengkapi, yakni surat dukungan tertulis dari Pemerintah Aceh, DPRA dan KONI Aceh paling lambat sebulan.

"Kami sangat mendukung Aceh sebagai tuan rumah dan ia berharap seluruh Pengprov Percasi juga turun mendukung demi kemajuan catur nasional," demikian anggota Komisi-X DPR RI ini.

Pewarta: M Haris SA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017