Muara Teweh (ANTARA News) - Sebanyak tujuh dari sembilan kecamatan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah dilaporkan terendam banjir hingga hari kedua akibat meluapnya Sungai Barito dan anak sungai lainnya di daerah itu.

"Ketinggian banjir masih terus naik, diperkirakan ratusan rumah di sejumlah desa pada tujuh kecamatan terendam banjir," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Utara, Taufik di Muara Teweh, Senin.

Kecamatan yang terendam banjir dengan ketinggian antara 25 sentimeter hingga 1 meter lebih, antara lain Kecamatan Teweh Tengah, Teweh Baru, Teweh Selatan, Lahei, Lahei Barat, Gunung Timang dan Montallat.

Kecamatan Montallat merupakan kawasan di wilayah hilir atau selatan merupakan daerah yang paling parah diterjang banjir hingga saat ini terendam banjir sekitar puluhan bangunan di antaranya rumah, sekolah dana sarana kesehatan.

"Banjir kali ini lebih parah dibanding banjir bulan Juni lalu," katanya.

Taufik menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap warga yang menjadi korban banjir di tujuh kecamatan tersebut.

"Saat ini memberlakukan status tanggap darurat bencana, masyarakat diminta waspada terhadap banjir ini," kata Taufik.

Sementara Camat Teweh Tengah, Eveready Noor mengatakan saat ini sejumlah kawasan dataran rendah di Muara Teweh terendam banjir antara 50 centimeter hingga 1,5 meter.

Hampir sejumlah kawasan dan rumah warga di dalam kota Muara Teweh terutama di dataran rendah terendam banjir, bahkan ruas Jalan Panglima Batur, Jalan Merak, Jalan Imam Bonjol sudah tidak bisa dileewati kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua.

"Banjir juga merendam rumah warga di Jalan Meranti, Jalan Keladan, Jalan Sarikaya dan Jalan Dahlia Gang Paraguay," kata dia.

Pewarta: Kasriadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017