Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengatakan ancaman terorisme yang dihadapi oleh bangsa Indonesia tidak pernah surut.

"Terorisme terus menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia yang tidak hanya menyasar keamanan masyarakat, tetapi secara ideologis sebagai ancaman laten bagi keutuhan dan kedaulatan NKRI," kata Suhardi pada peringatan Hari Ulang Tahun Ke-7 BNPT di Sentul, Bogor, Senin.

Luasnya wilayah Indonesia menjadi sejalan dengan luas potensi ancaman terorisme di negara ini, tambah mantan Kabareskrim Polri ini.

Menurut dia, dinamika lingkungan strategis pada lingkup regional maupun global serta perkembangan teknologi informasi yang cukup pesat telah memberikan warna baru bagi munculnya fenomena transformasi terorisme lama menuju terorisme baru yang lebih kompleks.

Ancaman terorisme pada era terdahulu lebih bersifat lokal domestik, namun pada saat ini jaringan terorisme telah menampakkan diri dalam jaringan yang bersifat regional dan bahkan global, kata mantan Kabareskrim Polri itu.

Sementara proses radikalisasi dan indoktrinasi yang dulu terjadi melalui sel tertutup dan garis komando yang jelas, kini lebih terbuka dengan munculnya fenomena "lone wolf" tanpa jaringan dan garis komando.

Untuk menanggulangi terorisme, terlebih lagi membebaskan Indonesia dari terorisme, menurut alumni Akpol tahun 1985 ini tidak hanya membutuhkan sinergi lintas sektoral, tetapi juga sinergi kebangsaan yang melibatkan seluruh komponen bangsa dari berbagai latar belakang.

"Sinergi kebangsaan melalui partisipasi seluruh elemen masyarakat sangatlah penting untuk mewujudkan Indonesia damai dalam bingkai kebinekaan," kata mantan Sekretaris Utama Lemhanas ini.

Menkopolhukam Wiranto yang hadir dalam acara tersebut dalam sambutannya menegaskan bahwa terorisme telah menjadi musuh utama yang harus segera diatasi, dan ia berjanji tidak akan membiarkan BNPT bekerja sendiri dalam memberantas terorisme.

Menurut dia, dalam melawan terorisme setidaknya dibutuhkan tiga hal, yakni sinergi atau kerja sama, totalitas, dan keseriusan.

"Melawan mereka tidak bisa sepotong-sepotong karena cara mereka melakukan teror sudah masuk ke semua sendi kehidupan masyarakat, baik sistem komunikasi, pendidikan, ekonomi dan sebagainya," ujar dia.

Ia menyebut upaya yang dilakukan BNPT selama ini sangat membanggakan dan mendapatkan apresiasi tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017