Purwakarta (ANTARA NEws) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengimbau para pelajar di daerahnya untuk membudayakan jalan kaki ke sekolah, sebagai kelanjutan dari kebijakan tentang larangan membawa kendaraan bermotor ke sekolah bagi siswa.

"Tentu ada alasannya, kenapa para pelajar diimbau membudayakan jalan kaki ke sekolah," katanya, di Purwakarta, Selasa.

Di antara alasan itu ialah karena kebiasaan jalan kaki ke sekolah dapat menumbuhkan sikap mandiri para pelajar.

"Sekarang ini sudah jarang pelajar ke sekolah berjalan kaki. Imbauan ini juga untuk kebaikan pelajar, agar mereka tumbuh mandiri dan hidup sehat," kata dia.

Ia mengatakan, secara teknis sekolah yang mewajibkan pelajarnya berjalan kaki, sudah memiliki akses trotoar yang nyaman dan arus kendaraan yang tergolong landai.

Terkait jarak juga dapat disesuaikan oleh para orang tua, dimana para orang tua dapat menurunkan anaknya di titik-titik tertentu sejauh minimal 1 kilometer, kemudian berjalan menuju sekolah.

"Jadi minimal, pelajar itu bisa jalan kaki sejauh 1 kilometer menuju sekolah. Misalnya untuk pelajar SMPN 1 Purwakarta, para orang tua bisa mengantarkan anaknya sampai bundaran BTN atau Gedung Kembar, kemudian pelajar itu lanjut jalan kaki menuju sekolah," katanya.

Di wilayah perkotaan, Pemkab Purwakarta menunjuk SMPN 1 Purwakarta sebagai sekolah percontohan pelajar berjalan kaki ke sekolah.

Sekolah lainnya yang menjadi percontohan ialah SMPN 3 Purwakarta, SMPN 6 Purwakarta, SMPN 7 Purwakarta, SMPN 8 Purwakarta, SMPN 9 Purwakarta dan SMPN 10 Purwakarta.

Sedangkan untuk wilayah pedesaan, tidak ada sekolah yang ditunjuk sebagai percontohan, karena para pelajar di wilayah perdesaan sudah terbiasa berjalan kaki menuju sekolah mereka masing-masing.


Pewarta: M Ali Khumaini
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017