Jakarta (ANTARA News) - Yoga tidak hanya membuat tubuh jadi relaks, tetapi bisa juga menjadi terapi untuk anak-anak autisme. Pendiri Kids Yoga Jakarta, Tina Maladi, mengungkapkan olahraga itu dapat membantu melepaskan rasa stres hingga menguatkan bagian tubuh atas anak.

Tina mencontohkan satu gerakan bernama “Nafas Singa” yang bisa membantu anak jadi lebih “plong”. 

Anak diminta mengikuti gerak-gerik singa. Jari-jemari menekuk seperti akan mencakar, ambil napas panjang dari hidung, keluarkan nafas sambil menirukan suara singa segarang mungkin. 

 Jangan lupa mendelikkan mata dan julurkan lidah selayaknya singa mengaum.



“Anak autis biasanya bernapas dari mulut, akibatnya asupan oksigennya sedikit sehingga gampang anxiety,” kata Tina dalam seminar mengenai autis di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Mengajari anak mengambil napas panjang akan melatih diafragma menjadi lebih terbuka, juga melatih otot-otot di tubuh bagian atas. Bila tubuh bagian atas ringkih, anak cenderung bungkuk dan sulit belajar menulis.

Ada juga gerakan “Nafas Lebah” di mana anak diajak untuk menarik napas panjang, lalu dihembuskan sambil meniru suara “bzzzz” lebah. Tangan direntangkan ke samping, lalu naik turun seakan mengepakkan sayap. 

“Anak autistik biasanya terlambat bicara, ‘bzzzz’ ini membantu motorik oral,” jelas dia.

Yoga untuk anak berkebutuhan khusus pun bermanfaat untuk membuat tidurnya lebih nyenyak. Cukup istirahat berdampak positif bagi fokus dan suasana hati anak pada keesokan harinya.

Contoh Kartu Yoga Anak-Anak (ANTARA News/ Nanien Yuniar)

Menurut Tina, gerakan yoga anak ini bisa diikuti mereka yang berusia 3-8 tahun. Gerakan yoga untuk anak autis sama dengan yoga untuk anak neurotypical (tidak autis). Khusus untuk anak berkebutuhan khusus, kelasnya diadakan secara privat karena butuh perhatian ekstra.

“Harus one on one. Aku harus observasi, masalahnya di mana, apa tantangannya, anaknya bisa fokus dengan cara apa,” kata Tina pada ANTARA News.

“Misalnya komunikasi tidak bisa verbal, saya akan mengajari mereka agar meniru gerakan, atau memakai kartu yoga sebagai alat bantu visual.”

Olahraga ini juga sebaiknya dipraktikkan secara konsisten di rumah dengan bantuan orangtua.

(Baca: Bach Flower, terapi bunga untuk menyeimbangkan emosi anak autis)

(Baca: Memilih terapi tepat untuk anak autis)

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017