Singapura (ANTARA News) - Kontingen tenis Indonesia mempersembahkan satu medali emas ASEAN Schools Games (ASG) 2017 di Singapura, Rabu, berkat kemenangan Fadona Titalyana dan Novela Rezha atas rekan senegara Shevita Aulana dan Putri Sanjungan Insani di babak final, Rabu.

Dalam laga yang berlangsung di Akademi Tanglin itu, Fadona dan Novella menang dengan skor 7-6, 5-7 dan 6-2 dari Shevita dan Putri, yang dengan demikian menjadi penyumbang medali perak untuk Indonesia.

Di babak final lainnya, ganda putra Indonesia Iswandaru Kusumo dan Indra Wahyu harus puas meraih perak setelah kalah dari ganda putra Thailand.

Dengan demikian, kontingen tenis Indonesia berhasil mengumpulkan total satu emas, empat perak dan lima perunggu.

Selain dari ganda putri dan ganda putra, medali perak juga diperoleh dari nomor beregu putra dan putri.

Medali-medali perunggu diperoleh petenis Indonesia yang gagal menang di semifinal pada Selasa (18/7), yaitu tunggal putra Rindosa Wijaya dan Christian Alfin, tunggal putri Fitriani Sabatini, ganda putra Ali Akbar dan Ari Fahresi serta ganda campuran Rifki Fitriadi dan Fitriana Sabrina.

Raihan medali emas itu belum sesuai dengan target Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk membawa pulang tiga medali emas dari cabang tenis dari ajang itu.

Pelatih tim tenis Suharyadi mengatakan tim Indonesia memang masih kalah dibandingkan petenis Thailand dalam beberapa aspek sehingga tidak mampu menundukkan atlet-atlet Negeri Gajah Putih di nomor beregu maupun perorangan.

Tim Thailand tampil sangat mendominasi di ASG 2017 dengan merebut semua medali emas kecuali dari kategori ganda putri yang dimenangkan Indonesia.

"Tim Thailand memiliki kualitas merata, baik teknik maupun kekuatan. Para petenis unggul dalam hal tenaga dan kecepatan. Selain itu mereka juga bermain dengan kecepatan yang konsisten," kata Suharyadi.

Perolehan emas dari tenis menambah koleksi medali emas Indonesia menjadi 21 medali di ASG 2017.


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017