Jakarta (ANTARA News) - Tim nasional Indonesia U-22 mengawali kiprah mereka di babak ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 dengan kekalahan memalukan, tunduk tiga gol tanpa balas di tangan Malaysia.

Laga Grup H yang berlangsung di Stadion Nasional Supachalassai, Bangkok, Thailand, Rabu, memperlihatkan reputasi pelatih Luis Milla --yang sempat membawa Timnas Spanyol U-21 menjuarai Piala Eropa U-21 pada 2011 silam-- tak serta merta mampu menyulap permainan Indonesia secantik pertunjukan Tim Matador.

Indonesia membuka pertandingan dengan mengambil inisiatif serangan, namun gagal membuahkan hasil malah membuat Indonesia juga gagal melakukan koordinasi pertahanan yang baik.

Radar pertahanan Indonesia rupanya tak mampu mendeteksi keberadaan Syafiq Ahmad yang lihai mencari ruang kosong untuk menerima sebuah umpan jauh dan menyelesaikannya dengan sontekan demi membawa Malaysia unggul 1-0 saat laga baru berjalan empat menit.

Di tengah upaya pasukan Garuda Muda mengembalikan kepercayaan diri sekaligus kedudukan seimbang, Malaysia justru sukses menggandakan keunggulan berkat kesalahan penjaga gawang Satria Tama dan mencetak gol lewat sundulan Jafri Firdaus pada menit 20 dalam situasi bola mati.

Indonesia memang bisa lebih banyak memiliki penguasaan bola, namun hal itu berakhir sia-sia lantaran bola hanya bisa dikuasai tanpa dibumbui kreasi serangan yang berarti.

Pada menit 30, Malaysia kian memperlebar jarak keunggulan menjadi 3-0 lewat gol Thanabalan sekaligus menambah beban mental di antara darah-darah muda yang mengenakan lambang Garuda di dada.

Kedudukan 3-0 bagi Malaysia bertahan hingga turun minum, dengan sedikit asa bahwa Indonesia bisa bangkit dan tampil lebih baik pada paruh kedua pertandingan.

Harapan tinggal harapan, Milla rupanya belum menemukan rumus manjur untuk mengobati borok yang terlanjur terbuka di antara timnas Indonesia U-22.

Bahkan pada menit 69, Indonesia harus menyelesaikan pertandingan dengan 10 pemain saja setelah Asnawi diganjar kartu merah langsung oleh wasit akibat jegalan keras yang dilakukannya terhadap pemain lawan.

Perjudian Milla menyimpan Hansamu Yama dan Evan Dimas di laga pembuka menjadi bumerang yang berbalik merugikan Indonesia U-22 karena longgarnya pertahanan dan cupetnya kreativitas serangan.

Kekalahan itu tentu saja tidak langsung menghabiskan asa Indonesia melaju ke putaran final Piala Asia U-23, namun dua kemenangan di laga berikutnya melawan Thailand dan Mongolia menjadi hasil yang harus bisa diraih jika ingin memperbesar peluang mewakili Grup H.

Berikut susunan pemain kedua tim dalam laga yang disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta itu:

Indonesia (4-3-3): Satria Tama (PG); Putu Gede, Andi Setyo, Bagas Adi, Ricky Fajrin; Hargianto, Gian Zola, Hanif Sjahbandi; Febri Hariyadi, Marinus Manewar, Septian David
Pelatih: Luis Milla

Malaysia (3-4-3): Ifwat Akmal Chek Kassim (PG); Adib Zainudin, Irfan Zakaria, Adam Nor Azlin; Ariff Farhan Md Isa, Danial Amier Norhisham, Amierul Hisyam Awang Kechik, Syazwan Andik Ishak; N Thanabalan, Jafri Firdaus Chew, Syafiq Ahmad
Pelatih: Ong Kim Swee

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017