Jakarta (ANTARA News) - Sebagai upaya untuk membatasi penyebaran berita palsu, Facebook mengambil langkah lanjutan untuk mengatasi modifikasi tinjauan tautan.

"Mulai hari ini Pages dari non-publisher tidak lagi bisa menulis ulang tautan metadata (seperti headline, penjelasan, gambar) di Graph API atau di Pembuatan Page," ujar Product Manager News Facebook, Alex Hardiman, dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA News, Rabu.

"Hal ini akan membantu menghilangkan kanal yang telah disalahgunakan untuk menyebarkan berita palsu. Pages yang terkena dampak masih bisa memprogram dan meninjau bagaimana tautan mereka akan muncul di Facebook menggunakan Open Graph dan Sharing Debugger," sambung dia.

Selain itu, Facebook juga memberikan solusi untuk mendukung publisher yang mengandalkan penulisan tinjauan tautan metadata dalam mengatur bagaimana konten mereka akan dilihat audiens mereka di Facebook.

"Kami memperkenalkan sebuah perangkat di Page Publishing Tools bagi publisher untuk menunjukkan kepemilikan tautan dan memungkinkan editing dalam bagaimana tautan mereka akan muncul di Facebook," kata Alex.

"Kami pertama kali meluncurkan fitur ini kepada para publisher, termasuk Page berita, olahraga, dan hiburan, karena kami menemukan banyak sekali tipe Page seperti ini yang memodifikasi tautan artikel mereka dalam skala besar," lanjut dia.

Pages yang menyalahgunakan kemampuan mereka untuk memodifikasi tautan melalui berbagai cara (misalnya, sengaja memberikan nama yang salah pada tautan link dan menyebarkan spam pada banyak orang dengan konten yang tidak memenuhi Standar Komunitas Facebook) akan kehilangan akses atas perangkat ini untuk menulis ulang tinjauan tautan.

"Perangkat ini adalah langkah lanjut dari upaya kami untuk membatasi penyebaran berita palsu di Facebook. Kami berkomitmen untuk mendukung kerja publisher, sekaligus membatasi kesalahpahaman yang disengaja dengan niat jahat dibalik konten tautan," ujar Alex.

"Seperti biasa, kami juga mengimbau kepada publisher untuk mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku sebagai acuan dasar dalam memposting untuk menjangkau audiens mereka di Facebook, tambah dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017