Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menyatakan prihatin mengenai perkembangan situasi di kompleks Al-Aqsa yang semakin memburuk.

"Indonesia prihatin dan sekaligus mengecam memburuknya situasi di kompleks Al-Aqsa dan penembakan terhadap Sheikh Ikrima Sabri, Imam Mesjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur," demikian siaran pers Kementerian Luar Negeri RI, Kamis.

Penembakan yang terjadi saat aparat keamanan Israel memaksa pembubaran jemaah yang melakukan demonstrasi terkait penutupan dan pembatasan akses masuk bagi umat Islam ke kompleks Masjid Al-Aqsa.

Pemerintah Indonesia juga mengecam tindakan aparat keamanan Israel membatasi akses ke Kompleks Al-Aqsa, yang melanggar hak umat Muslim untuk bebas melakukan ibadah.

Pemerintah Indonesia mendesak Israel untuk tidak mengubah "status quo" kompleks Al-Aqsa agar Masjid Al-Aqsa dan the Dome of the Rock atau Masjid Kubah Batu tetap menjadi tempat suci yang dapat dimasuki semua umat Muslim.

Selain itu, Pemerintah Indonesia meminta Israel segera memulihkan stabilitas dan keamanan di Kompleks Al-Aqsa.

Indonesia juga mengajak semua pihak untuk menahan diri agar situasi tidak semakin memburuk.

Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi pada Rabu malam (19/7) telah melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Yordania untuk membahas situasi di Masjid Al-Aqsa.


Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017