Karawang (ANTARA News) - Partai Amanat Nasional (PAN) bersikap tidak memilih salah satu dari lima opsi paket lima isu krusial dalam RUU Penyelenggaraan Pemilu tapi memilih sikap musyawarah mufakat.

"Pokoknya PAN memilih musyawarah mufakat, bukan untuk menang-menangan," kata Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan usai menyampaikan materi Empat Pilar Dalam kapasitasnya sebagai Ketua MPR RI, kepada para santri dan undangan lainnya di Pondok Pesantren Assidiqiyah 3 di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, Kamis.

Ketika ditanya, sebagai partai politik pendukung Pemerintah, apakah PAN akan memilih opsi A seperti partai pendukung Pemerintah lainnya, Zulkifli menegaskan PAN akan memilih musyawarah mufakat.

Menurut Zulkifli dalam berdemokrasi tidak boleh menang-menangan, tapi harus menghargai pilihan pihak lannya.

"Dari lima opsi paket, PAN memilih musyawarah mufakat agar mengakomodasi semua pihak. Kita tidak boleh menang-menangan untuk menggolkan salah satu opsi, tapi mematikan pilihan parpol lain," katanya.

(Baca juga: Mendagri: mudah-mudahan RUU Pemilu temukan kata sepakat)

Soal peringatan yang disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto agar partai-partai politik memiliki sikap yang sama dan sejalan dengan sikap koalisi, Zulkifli menegaskan sikap PAN tidak memilih opsi-opsi, tapi memilih musyawarah mufakat.

Rapat paripurna DPR RI, Kamis hari ini mengagendakan pembicaraan dan pengambilan keputusan terhadap RUU Penyelenggaraan Pemilu.

Pada rapat Pansus RUU Penyelenggaraan Pemilu dengan Pemerintah, 13 Juli lalu, gagal menyepakati salah satu opsi paket dan memutuskan membawa lima opsi paket ke rapat paripurna.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017