Temanggung (ANTARA News) - Pembangunan jembatan gantung merupakan salah satu proyek strategis pemerintah pusat untuk mendukung pembangunan serta kemajuan desa yang selama ini terkendala masalah akses menuju daerah lain, kata anggota Komisi V DPR RI Sujadi.

Sujadi di Temanggung, Sabtu, mengatakan pembangunan jembatan gantung, antara lain mempermudah warga desa yang akan menjual hasil bumi mereka ke pasar terdekat, pelajar yang bersekolah di desa lain hingga warga yang akan mengurus berbagai hal menuju perkantoran di tingkat kecamatan.

Ia mengatakan hal tersebut saat meninjau jembatan gantung yang menghubungkan antara Dusun Jurangsari, Desa Soropadan, Kecamatan Pringsurat dengan Desa Kalikutho, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang di atas aliran Sungai Elo yang merupakan proyek infrastruktur Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Ia mengatakan dari hasil kunjungan tersebut, pihaknya berencana untuk mengusulkan penambahkan "savety guard" setinggi setengah meter yang akan dianggarkan pada tahun 2017.

"Nanti akan kami usulkan membuat savety guard untuk menambah sisi keamanan bagi warga masyarakat yang melintasi jembatan gantung, terutama anak-anak," katanya.

Ia menuturkan sebelum ada jembatan gantung tersebut, warga Desa Kalikutho harus memutar sejauh lima kilometer agar dapat sampai ke desa lain. Sedangkan untuk Desa Soropadan, jembatan tersebut memiliki nilai strategis untuk menunjang pengembangan sektor kepariwisataan sebagai desa wisata.

Saat ini Kabupaten Temanggung telah memiliki dua jembatan gantung yang dibangun pemerintah pusat, yakni di Soropadan, Kecamatan Pringsurat dan di Kecamatan Parakan yang belum lama ini diresmikan Presiden Joko Widodo.

Pembangunan dua jembatan gantung dengan ukuran panjang antara 80-90 meter dan lebar 2,5 meter tersebut menghabiskan dana Rp11 miliar yang bersumber dari APBN dan baru selesai dibangun pada awal 2017.

"Awal mula Kementerian PUPR membangun jembatan gantung penghubung antardesa karena melihat banyaknya jembatan sederhana di Provinsi Banten yang mudah roboh akibat diterjang banjir. Padahal, fasilitas tersebut memiliki dampak yang sangat besar bagi masyarakat, khususnya sektor pendidikan, sosial, dan ekonomi," katanya.

(U.H018/R010)

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017