Kuala Pembuang (ANTARA News) - Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) menghentikan upaya pencarian dua orang korban kapal tenggelam di wilayah perairan laut Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

"Pihak Basarnas Sampit, Kotawaringin Timur yang sebelumnya ikut dalam pencarian sudah kembali ke Sampit," kata Kapolres Seruyan AKBP Nandang Mumin Wijaya di Kuala Pembuang, Sabtu.

Basarnas memutuskan untuk menghentikan pencarian dua orang korban kapal tenggelam yakni Hasan Basri dan Arfah karena selama kurang lebih tujuh hari melakukan pencarian sejak karamnya kapal pada Sabtu (15/7) , namun masih belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Bahkan upaya pecarian bukan hanya dilakukan dengan menyisir laut hingga puluhan mil dari muara Sungai Seruyan, namun pencarian juga dilakukan dengan menyisir pantai hingga puluhan kilometer mulai dari Pelabuhan Samudera Teluk Segintung hingga ke wilayah pesisir Desa Sungai Perlu Kecamatan Seruyan Hilir.

"Meski Basarnas sudah kembali, tapi kita tim gabungan Polres Seruyan, Dit Polair Polda Kalteng, TNI, BPBD, dan Dinas Perhubungan Seruyan tetap siaga dan melajutkan pencarian melalui patroli perairan dan pesisir pantai," katanya.

Sementara, berdasarkan keterangan nakhoda kapal Hairudin setelah berhasil selamat dan dievakuasi Senin (17/7), Kapal Motor (KM) Karya Bersama yang mereka gunakan untuk mengangkut bahan kebutuhan pokok dan material bangunan bertolak dari Sedayu, Jawa Timur pada Senin (10/7) dan mengalami kebocoran pada Sabtu (15/7) saat berada di wilayah delapan mil laut Seruyan.

Seusai kapal tenggelam, dirinya beserta tiga orang awak kapal, yakni Syahrul Gunawan, Arfah dan Hasan Basri berhasil selamat menggunakan pelampung.

"Namun, Arfah dan Hasan Basri kelelahan serta tidak mampu lagi berenang sehingga memutuskan tetap tinggal tidak jauh dari lokasi kapal tenggelam. Akhirnya saya dan Syahrul Gunawan terus berenang sejauh 32 mil sampai tiba di kapal cumi," katanya.

(T.KR-FHA/R021)

Pewarta: Fahrian Adriannoor
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017