Magelang (ANTARA News) - Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara Magelang telah menyatukan berbagai perbedaan karakter siswa dari seluruh pelosok Indonesia, kata alumnus SMA Taruna Nusantara angkatan V (1994), Letkol Ferry Hutagaol.

"Saat di SMA TN ini saya menemukan berbagai karakter orang yang berbeda-berbeda tetapi sangat menjaga kebersamaan dan kerukunan," kata Perwira TNI AL ini dalam sebuah seminar di SMA TN Magelang, Sabtu.

SMA TN merupakan salah satu SMA favorit di Magelang, yang siswanya berasal dari seluruh penjuru Tanah Air dan memiliki perbedaan suku, agama, dan budaya.

"Di SMA TN ini saya menemukan banyak orang berkarakter lembut, berbeda dengan di tempat saya di Batak yang orangnya berkarakter keras," katanya.

Ia menuturkan di SMA TN itu pula dirinya juga menemukan rasa kekeluargaan yang sangat erat, bahkan masih terasa setelah meninggalkan SMA TN.

Ia menekankan kepada para adik kelasnya untuk penguasaan bahasa Inggris, karena dengan kemampuan bahasa Inggris dirinya telah ditugaskan beberapa kali ke luar negeri, antara lain Kongo, Syria, dan tugas belajar di Australia.

Ketua Reuni Alumni SMA TN Angkatan ke-5 Dani Akhyar mengatakan, para alumni datang untuk melakukan reuni 20 tahunan karena masuk 1994 dan lulus 1997 mengingat di TN angka sakral reuni 20 tahun balik lagi ke kampus. Dalam reuni tersebut untuk memberikan sesuatu dan karya bagi SMA TN.

"Jadi dalam rangkaian ini alumni dari seluruh penjuru dunia hadir. Tidak hanya dari Indonesia seperti Jakarta, Kalimantan, Sumatera, tapi juga seluruh penjuru dunia ada dari Singapura, Jerman, Amerika, Eropa datang sekitar 180 alumni," katanya.

Ia menuturkan dalam rangkaian reuni tersebut ada lima kegiatan, salah satunya seminar kepemimpinan yang bertujuan untuk sharing seluruh penjuru dunia dengan profesi yang berbeda-beda. Pembicara ada yang TNI/Polri, dokter dan lainnya tentang tantangan kepimpinan abad 21.

Selain itu, katanya, digelar acara malam keakraban serta pemberian tali asih kepada para guru. Acara lainnya yakni olahraga bersama dan naik Gunung Tidar.

"Angkatan ke-5, kami lulus 247 orang, salah satunya adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bisa hadir 180-an. AHY tidak bisa hadir karena sedang berada di Eropa," katanya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017