Denpasar (ANTARA News) - Hongkong menyerap paling banyak barang-barang rajutan dari Bali yang mencapai 25,91 persen dari total pengapalan senilai 1,358 juta dolar AS selama bulan Mei 2017.

"Barang-barang rajutan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali banyak menembus pasaran luar negeri, setelah Hongkong menyusul Amerika Serikat yang menyerap 21,82 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, selain itu diserap pasaran Singapura 20,32 persen, Australia 9,23 persen, Jepang 3,44 persen, China 0,94 persen, Jerman 0,88 persen, Perancis 0,33 persen, Belanda 0,43 persen dan Spanyol 1,21 persen.

Sedangkan sisanya 15,49 persen menembus berbagai negara lainnya di belahan dunia, karena barang-barang rajutan itu sangat diminati konsumen luar negeri.

Adi Nugroho menjelaskan, pengapalan barang-barang rajutan itu mampu menghasilkan devisa sebesar 1,358 juta dolar AS selama bulan Mei 2017, meningkat 36.870 dolar AS atau 2,79 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, karena pada Mei 2016 menghasilkan 1,321 juta dolar AS.

Perolehan devisa bulan Mei 2017 sebesar 1,358 juta dolar AS dibandingkan dengan bulan April 2017 sebesar 1,419 juta dolar AS mengalami penurunan sebesar 60.766 dolar AS atau 4,27 persen.

Adi Nugroho menambahkan, pengapalan barang-barang rajutan tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 2,67 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 50,841 juta dolar AS, meningkat 26,84 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 40,082 juta dolar AS.

Perolehan devisa itu juga meningkat 22,04 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, karena pada Mei 2016, devisa Bali sebesar 41,660 juta dolar AS.

Adi Nugroho menjelaskan, Bali pada bulan yang sama juga mengapalkan pakaian jadi bukan rajutan senilai 6,229 juta dolar AS, meningkat 1,169 juta dolar AS atau 23,12 persen dibanding bulan sebelumnya, karena April 2017 mengantongi sebesar 5,059 juta dolar AS.

Perolehan tersebut dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya juga meningkat 1,169 juta dolar AS atau 61,94 persen, karena pengapalan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu pada bulan Mei 2016 hanya menyumbangkan sebesar 3,846 juta dolar AS.

Pakaian jadi bukan rajutan hasil usaha kecil skala rumah tangga itu mampu memberikan andil sebesar 12,25 persen dari total ekspor Bali sebesar 50,84 juta dolar AS, ujar Adi Nugroho.

Pewarta: IK Sutika
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017