Jakarta (ANTARA News) - Ketika Putri Diana meninggal dunia pada Agustus 1997, seluruh dunia berkabung, di mana pemakamannya di Westminster Abbey ditonton dan didengarkan oleh sekitar 2,5 miliar orang secara global.

Namun, rasa duka yang dirasakan masyakat dunia, tidak ada apa-apanya dibandingkan perasaan pilu yang menyelimuti kedua putranya, Pangeran William yang saat itu berusia 15 tahun dan Pangeran Harry berumur 12 tahun.

Sejak perceraian Pangeran Charles dan Putri Diana, hubungan kedua pangeran dengan orang tuanya berubah menjadi sukar.

Dalam dokumenter berjudul "Diana, Our Mother: Her Life and Legacy", kedua pangeran berbicara tentang patah hati yang masih mereka rasakan setelah kehilangan sosok ibu 20 tahun silam, serta jarangnya mereka bisa bersua semasa hidupnya.



Putri Diana, yang sibuk dengan kegiatan amal serta jalinan asmaranya dengan Dodi al Fayed, membuat jadwalnya sangat padat, bahkan pernah tak bertemu anaknya selama lebih dari sebulan.

Terakhir kali kedua pangeran bertemu ibu mereka adalah saat berada di selatan Prancis ketika menjadi tamu Mohammed al Fayed, seorang tokoh bisnis Mesir dan ayah dari kekasih Diana.



Foto-foto menunjukkan keluarga tersebut menghabiskan waktu di vila al Fayed's St Tropez dan melaju ke Laut Tengah dengan superyacht,sebelum bertolak ke Balmoral mengikuti tradisi kerajaan menghabiskan musim panas di perkebunan Skotlandia bersama nenek mereka, Ratu Elizabeth II.



Saat Diana jarang mendapat kesempatan untuk bertemu anak-anaknya, dia tetap menghubungi mereka secara berkala melalui sambungan telepon.

Beberapa jam sebelum mobil Putri Diana kecelakaan di terowongan jalan Pont de l'Alma di Paris, dia mengontak kedua putranya dari Balmoral.

Kedua pangeran yang saat itu sedang bermain dengan sepupu mereka, tidak terlalu tertarik untuk berbicara dengan ibunya dan terburu-buru mengakhiri telepon. Beberapa jam kemudian, Diana meninggal.

Panggilan itu pun selalu menghantui pikiran mereka.

"Harry dan saya sangat ingin mengucapkan selamat tinggal, yaitu berupa ucapan 'sampai jumpa nanti'. Panggilan telepon itu melekat di pikiranku, cukup berat," kata Pangeran William.

Dan Pangeran Harry, yang berusia 12 tahun saat itu, mengatakan dia berjuang untuk mengingat kembali percakapan telepon tersebut.

"Saya tidak pernah suka berbicara dengan orang tua saya lewat telepon. Kami menghabiskan terlalu banyak waktu di telepon dari pada berbicara satu sama lain (secara langsung). Saya tidak dapat mengingat apa yang saya katakan, tetapi yang mungkin sesali selama sisa hidup saya adalah betapa singkatnya panggilan telepon itu," katanya.

"Melihat ke belakang sekarang sangat sulit. Aku harus mengatasinya sepanjang sisa hidupku. Karena tidak tahu bahwa inilah saat terakhir saya berbicara dengan ibu saya, betapa berbedanya percakapan itu akan menyoroti apakah saya memiliki sedikit pun keraguan bahwa hidupnya akan diambil malam itu," imbuhnya, sebagaimana dilansir dari laman News.com.au.

(Baca: Pangeran William dan Harry bercerita di film Putri Diana)

Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017