"Kami melihat pendanaan kami masih cukup untuk mendukung penyaluran KPR subsidi berskema SSB dengan bunga 5 persen 'fix' hingga 20 tahun dan uang muka 1 persen...."
Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN) hingga Juni 2017 telah memberikan dukungan pembiayaan perumahan untuk 370.173 unit rumah atau senilai Rp39,01 triliun sebagai wujud dukungan pada Program Satu Juta Rumah.

Direktur Utama BTN, Maryono, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, menjelaskan dukungan tersebut terdiri atas penyaluran KPR subsidi untuk 246.062 unit rumah dan pemberian KPR non-subsidi untuk 124.111 unit rumah.

Pada tahun ini, kata Maryono, BTN menargetkan akan memberikan dukungan pembiayaan perumahan untuk 666.000 unit rumah.

Target tersebut terdiri atas penyaluran KPR subsidi untuk 504.122 unit dan KPR non-subsidi untuk 161.878 unit rumah.

Maryono mengungkapkan hingga semester I-2017, BTN menggunakan skema subsidi selisih bunga (SSB) untuk pendanaan KPR subsidi.

"Kami melihat pendanaan kami masih cukup untuk mendukung penyaluran KPR subsidi berskema SSB dengan bunga 5 persen 'fix' hingga 20 tahun dan uang muka 1 persen. Namun, kami tetap membuka kesempatan penyaluran KPR dengan skema pendanaan lainnya, sesuai arahan pemerintah," kata Maryono.

Dukungan yang diberikan oleh BTN tidak hanya berupa penyaluran KPR, tetapi juga menguatkan sumber pembiayaan, mendorong keterjangkauan, mendorong sisi ketersediaan rumah, serta menjalin sinergi dengan pemangku kepentingan sektor perumahan.

Dari segi sumber pembiayaan, BTN melakukan transformasi digital untuk meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga.

Selain itu, BTN juga terus proaktif menerbitkan obligasi, "negotiable certificate of deposit" (NCD), melakukan sekuritisasi aset, hingga mencari pinjaman ke luar negeri.

Maryono menyatakan bahwa dukungan BTN agar masyarakat berpenghasilan rendah dapat mengakses KPR pun dilakukan melalui penyediaan layanan laku pandai dan layanan keuangan digital.

Di sisi pasokan rumah, BTN juga terus berperan meningkatkan ketersediaan rumah melalui pemberian pembiayaan pembebasan lahan, pembiayaan pembangunan perumahan, hingga bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung untuk mencetak pengembang handal.

"Kami juga terus melakukan sinergi dengan stakeholders perumahan untuk mempercepat penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah," ucap Maryono.

Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017