Dari pandangan kami, kami ingin pengelolaannya terpisah, kayak di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Jawa Timur.”
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menginginkan agar pengelolaan pelabuhan di Kawasan Industri Kuala Tanjung terpisah dengan pengelolaan kawasan industri itu sendiri.

“Dari pandangan kami, kami ingin pengelolaannya terpisah, kayak di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Jawa Timur,” kata Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Imam Haryono saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Imam, yang baru meninjau pembangunan pelabuhan tersebut Jumat lalu, berencana untuk melakukan diskusi lebih lanjut terkait pengelolaan pelabuhan dan kawasan industri di Kuala Tanjung.

Menurutnya, pengelolaan JIIPE bisa menjadi contoh baik, di mana pengelolaan pelabuhan dilakukan PT Pelindo III dan kawasan industri dilakukan oleh PT AKR Corporindo Tbk.

"Pelindo III kan professional di pelabuhan, jadi share nya (yang di pelabuhan) mayoritas Pelindo III itu 60 persen, 40% AKR. Untuk yang di kawasan industri kebalikannya, karena Pelindo III tidak ada kompetensi untuk mengembangkan kawasan industri, AKR mayoritas 60 persen , 40 persennya Pelindo. itu saling kontrol,” papar Imam.

Pengelolaan yang terpisah sesuai dengan keahlian di bidang masing-masing akan membuat manajemen pelabuhan maupun kawasan industri lebih profesional, sehingga tujuan kebijakan industri dapat tercapai.

Imam menyampaikan, saat ini sedang dibangun pelabuhan multi fungsi oleh PT Pelindo I yang menggandeng Port Of Rotterdam.

Pelabuhan tersebut nantinya dapat digunakan untuk kebutuhan industri maupun transportasi.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017