Batam, Kepulauan Riau (ANTARA News) - Badan Pengusahaan Kawasan Batam menyatakan PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia terus menjalin komunikasi untuk mematangkan rencana investasi perawatan pesawat di Kawasan Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau.

"Rencananya, Agustus 2017 akan ada PKS (perjanjian kerjasama). Bila sudah dilakukan artinya rencana investasi sudah 100 persen," kata Direktur Promosi dan Humas BP Kawasan Batam, Purnomo Andiantono, di Batam, Kepulauan Riau, Selasa.

Sebelumnya, perwakilan PT GMF AeroAsia sudah beberapa kali datang ke BP Kawasan Batam dan Bandara Internasional Hang Nadim menindaklanjuti investasi yang akan dilakukan.

"Mereka sudah beberapa kali survei dan melakukan kajian di Hang Nadim. Akhir bulan ini juga akan ada lagi pertemuan PT GMF dengan BP Batam," kata dia.

Sejauh ini, kata dia, perkembangan rencana investasi PT GMF AeroAsia semakin positif, dan diharapkan segera terealisasi agar industri di Bandara Internasional Hang Nadim semakin berkembang.

Terpisah Manajer Umum Pemasaran Bandara Internasional Hang Nadim, Dendi Gustinandar, mengatakan, PT GMF sudah menggelar beberapa kali diskusi dengan pihak bandara berkaitan rencana investasi.

"Banyak hal sudah dibicarakan, mulai dari luas lahan yang akan realisasikan, biaya dan lain-lainnya. Tentu itu harus dihitung dengan cermat terlebih dahulu oleh PT GMF," kata dia.

Sebagai perusahaan besar, kata dia, PT GMF AeroAsia berhati-hati dalam melakukan pengajian dan survei di Bandara Internasional Hang Nadim. 

"Tentunya mereka juga tidak buru-buru. Meskipun target awal akan ada perjanjian pada Agustus, namun kami belum bisa memastikan," kata dia.

Dia mengatakan, masih ada sejumlah tahapan yang akan dilakukan PT GMF AeroAsia sebelum realisasi investasi MRO di Bandara Internasional Hang Nadim.

Sebelumnya diberitakan, PT GMF AeroAsia berencana menginvestasikan dana hingga 100 juta dollar Amerika Serikat untuk membangun pusat perawatan pesawat domestik dan mancanegera di Kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam.

Jika investasi terealisasi, maka diperkirakan mampu menyerap hingga 10.000 tenaga kerja.

Saat ini Lion Air Group merupakan satu-satunya perusahaan yang sudah merealisasikan pengembangan pusat perawatan pesawat di kawasan Bandara Internasional Hang Nadim.

Pada sisi lain, Singapura telah memiliki visi dan langkah yang jelas soal keinginan mereka meraih keunggulan dalam hal kedirgantaraan di Asia-Pasifik. Mereka akan segera membangun kota kedirgantaraan (aero city) yang juga pusat kedirgantaraan di kawasan Seletar, Singapura. 

Pewarta: Larno
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017