Semoga kedepannya lebih banyak barang pribadi yang bisa kami reparasi. Dan semoga bisa berkembang ke beberapa kota lain."
Jakarta (ANTARA News) - Rendi Ferdiansyah (23) merasa kesal karena sepatu kesayangannya menjadi rusak parah setelah direparasi ke sebuah tempat yang ia kenal. Akhirnya, ia memutuskan untuk pergi ke Bogor dan belajar memperbaiki sepatu selama dua bulan.




Keterampilannya membuat sepatu kemudian ia tularkan kepada para mitra yang bekerja sama dengannya. Di bawah usaha rintisan bernama Sarang Jasa, Rendi kini memberikan solusi kepada pecinta sepatu dan tas untuk mereparasi barang kesayangan dengan tingkat ketelitian tinggi.




"Karena waktu itu saya sedih, sepatu saya bukannya jadi benar, malah tambah rusak. Makanya saya bikin Sarang Jasa mengandalkan ketelitian," kata Rendi saat ditemui Antaranews.




Merintis usaha sejak 2015, nama Sarang Jasa kian dikenal, terutama di dunia maya. Hingga suatu hari Rendi menerima pesanan reparasi dari seorang kolektor sepatu dengan merek Puma.




"Nah, dia minta cv (curiculum vitae) saya, dia minta biodata lengkap saya. Karena katanya sepatu dia mahal semua. Paling murah Rp5 juta," ujar Rendi.




Saat itu, Rendi diminta mereparasi sepatu milik sang kolektor seharga Rp22 juta yang berlapis emas. Sempat agak ragu, akhirnya Rendi bertekad untuk mereparasinya.




Menurut Rendi, kerusakan pada sepatu emas tersebut lumayan parah, yakni jebol pada bagian alas dan warna yang penuh kotoran.




"Akhirnya kita reparasi, kemudian kita kembalikan," tukas Rendi.




Kala itu, Rendi memberi harga Rp200.000 untuk jasa reparasi. Namun, sang kolektor bingung, mengapa harga yang diberikan rendi tak sampai 1 persen dari harga sepatu itu.




"Dia bingung, kok murah. Padahal bisa saja saya memberikan harga tinggi. Kemudian, saya bilang, saya usaha sesuai ajaran Islam. Saya tidak ingin mengambil keuntungan lebih dari 50 persen," ujar Rendi.




Setelah sepatu emas, akhirnya sang kolektor meminta Rendi untuk mereparasi delapan sepatu lagi.




Pemuda berkacamata ini memiliki 10 mitra hingga saat ini. Omset untuk satu mitra diperkirakan Rp4,8 juta per bulan. Sehingga total omset untuk 10 mitra hingga saat ini mencapai Rp48 juta.




Usaha yang baru beroperasi di Jakarta ini bisa dinikmati siapa saja. Pelanggan hanya tinggal pesan melalui media sosial dengan memberikan nama dan alamat, kemudian pihak Sarang Jasa akan menghubungi pelanggan untuk menjemput barang yang akan direparasi.




Tiga hari kemudian, kurir akan mengirim kembali barang yang telah selesai direparasi.




Pemenang kedua Astra Start Up Challenge ini berharap, usaha jasanya bisa terus berkembang, tidak hanya mahir untuk mereparasi sepatu dan tas, Rendi juga berharap bisa memperbaiki barang kesayangan lain seperti kacamata.




"Semoga kedepannya lebih banyak barang pribadi yang bisa kami reparasi. Dan semoga bisa berkembang ke beberapa kota lain," harapnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017