Jakarta (ANTARA News) - Ada anggapan yang selama ini beredar bahwa kulit wajah kering bisa membebaskan seseorang dari "hantu" bernama jerawat. Anggapan itu ternyata salah besar.

Berikut penjelasan spesialis kulit dan kelamin dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb Sp.KK (K): 

"Kering tidak jerawatan? Itu sesuatu berbeda. Kelenjar minyak yang bisa menjadi sumber jerawat itu ada di akar rambut. Sementara air berada di lapisan kulit. Bisa saja kulit tidak memiliki persediaan air yang cukup tetapi kelenjar minyaknya cukup untuk membuat jerawat," ujar dia di Jakarta, Rabu. 

Jerawat yang biasanya muncul di sekitar dagu itu, pada dasarnya disebabkan berbagai macam proses yang menganggu kelenjar minyak pada kulit.

Selain karena faktor hormonal, jerawat juga bisa dipicu stres, gaya hidup tak sehat seperti banyak mengonsumsi mengandung minyak dan kurang tidur.

Membersihkan wajah menggunakan cairan pembersih wajah misalnya sabun cuci muka dan lainnya bisa menjadi cara menghalau jauh jerawat.

Nurul mengatakan kulit kering bisa langsung terasa dari teksturnya yang seperti kertas. Lalu saat mencuci wajah, tiba-tiba terasa panas.

Dalam kondisi yang lebih buruk lagi, kulit kering bisa berubah menjadi sangat kering. Tandanya kulit menjadi pecah-pecah misalnya di bagian tumit, sikut dan lutut.

"Kulit sangat kering itu tandanya mengelupas, kulitnya pecah-pecah, tumit, lutut, siku. Itu sudah taraf ekstra kering," tutur Nurul.

Selain itu, bila kulit terasa gatal setelah mengelupas lalu memerah, tandanya kondisi kulit sudah lebih gawat.

"Kalau sudah mudah gatel, tandanya kerusakan tingkat tinggi setelah kering. Apalagi sudah merah, pembuluh darah sudah terusik lingkungan, kata Nurul.

Oleh karenanya, sebaiknya penuhi asupan cairan harian sehari-hari dan gunakan pelembap terutama bila kulit cenderung kering. 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017