Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto mengatakan penyaluran kredit perbankan selama Juni 2017 belum bertumbuh signifikan dan berpotensi tumbuh melambat dibandingkan Mei 2017.

"Kalau dari sisi kredit sepertinya memang belum ada peningkatan. Mungkin karena memang Juni 2017 banyak libur (periode Lebaran), masuk kerja saja hanya 10 hari," kata Erwin usai Rakornas TPID di Jakarta, Kamis.

Menurut Erwin, jika memang realisasi pertumbuhan kredit Juni lebih lambat, hal itu lebih karena tren musiman pada periode Lebaran ketika kegiatan bisnis banyak tertunda.

Bahkan sebenarnya, kata Erwin, jika dibandingkan dengan periode Liburan tengah tahun pada 2016 yang jatuh pada Juli-Agustus 2016, pertumbuhan kredit perbankan tahun ini tumbuh lebih baik.

"Tahun lalu, pada saat liburan, kredit malah negatif," ujar dia.

Sebagai gambaran, pada Mei 2017, kredit perbankan tumbuh 8,6 persen atau sebesar Rp4.453 triliun.

Erwin mengatakan hingga Juni 2017, perbaikan bisnis swasta terus pulih dan di pertengahan semester II 2017 nanti permintaan kredit diperkirakan akan meningkat.

Bank Sentral sebelumnya memperkirakan pertumbuhan kredit di semester II 2017 akan meningkat, salah satunya karena perbaikan harga komoditas dan meningkatnya kinerja ekspor.

BI memperkirakan pertumbuhan ekspor komoditas Indonesia sepanjang tahun ini akan menyentuh 17 persen.

Gubernur BI Agus Martowardojo pada Selasa (25/7) mengatakan selama kurun Januari-Juni 2017, pertumbuhan kredit perbankan 2,6 persen (year to date/ytd).

"Kita akan dalami rencana bisnis dari perbankan. Kami akan kaji dan akan kita sampaikan kalau ada penyesuaian target," ujar BI.

BI masih mencanangkan target pertumbuhan kredit selama 2017 pada 10-12 persen (yoy).

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017