Bandung (ANTARA News) - Almarhum Ricko Andrean Maulana yang tewas dikeroyok oknum pendukung klub Persib Bandung alis bobotoh merupakan korban salah sasaran karena saat itu berniat menolong seseorang diduga pendukung Persija Jakarta atau Jakmania.

"Kalau dari saksi-saksi saudara Ricko ini menolong seseorang yang dikeroyok jadi niatnya sangat mulia sangat baik. Menolong seseorang yang dikeroyok," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo, saat melayat ke rumah duka di Jalan Tamim Abdul Syukur, Cicadas, Kota Bandung, Kamis.

Menurutnya, karena pada saat itu Ricko tidak mengenakan atribut berbau Persib, akhirnya ia pun menjadi korban dari amukan massa.

"Namun dia tidak menggunakan identitas bobotoh sehingga dia akhirnya menjadi korban pengeroyokan. Sempat dirawat di Rumah Sakit Santo Yusuf dan akhirnya meninggal dunia," kata dia.

Hendro berpesan agar keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dan ikhlas melepas kepergian Ricko. Di sisi lain polisi akan terus memburu pelaku pengeroyokan terhadap putra ke tujuh dari tujuh bersaudara tersebut.

"Usai pemakaman, kita akan bergerak cepat untuk bisa mengidentifikasi siapa pelaku-pelaku yang melakukan pengeroyokan ini," kata dia.

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengantongi barang bukti dan saksi-saksi untuk mengidentifikasi pelaku pengeroyok.

Ia berharap dari barang bukti berupa rekaman video dan penuturan para saksi, pelaku pengeroyokan dapat segera diketahui dan dapat diproses secara hukum.

"Mohon doanya cepat atau lambat para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum untuk diproses di Polrestabes Bandung," kata dia. 

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017