Jakarta (ANTARA News) - VP of Market Research FXTM Jameel Ahmad menyatakan bahwa mata uang rupiah bakal diuntungkan dengan stagnasi atau tidak berubahnya tingkat suku bunga acuan yang telah ditetapkan The Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat.

"Pasar yang berkembang seperti Indonesia kemungkinan akan mendapatkan manfaat dari keputusan Federal Reserve yang tidak mengubah suku bunga AS," kata Jameel Ahmad di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, hal tersebut karena tidak hanya terkait dengan tingkat perubahan acuan suku bunga, tetapi The Fed juga dinilai tidak bisa meyakinkan pasar mengenai kapan suku bunga acuan AS akan berubah.

Dengan demikian, lanjut dia, kebijakan tersebut juga bakal menjadi berita positif bagi pasar di negara-negara berkembang.

Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia masih dianggap sebagai negara dengan potensi tinggi bagi berbagai investor internasional di berbagai belahan dunia.

Kebijakan The Fed juga dinilai bakal membuat modal yang dimiliki investor asing juga akan kembali melirik untuk masuk kembali dengan deras di Indonesia.

Sebelumnya, Jameel Ahmad juga mengatakan bahwa cadangan devisa meski menunjukkan sedikit penurunan tetapi masih dalam jumlah yang memadai untuk menunjang kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing.

"Jumlah cadangan devisa dapat mencegah rupiah dari beragam bentuk fluktuasi dalam valuasi jangka panjang," katanya.

Menurut dia, meski terjadi penurunan, tetapi diingatkan pada bulan sebelumnya bahwa cadangan devisa telah mencapai rekor tertinggi di dalam sejarah perekonomian di Tanah Air.

Hal tersebut, lanjutnya, karena Bank Indonesia dinilai telah berkesempatan dalam beberapa bulan terakhir untuk mengisi cadangan devisa tersebut.

Selain itu, dia juga mengingatkan bahwa stabilitas harga juga menjadi tujuan utama pemerintah sehingga jumlah cadangan devisa yang memadai juga akan membantu tujuan itu.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017