Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Kamis waktu setempat karena kebijakan terbaru Federal Reserve Amerika Serikat yang secara umum dibaca sebagai dovish oleh investor membantu menaikkan harga ke tingkat akhir tertinggi sejak pertengahan Juni.

Dalam kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus, harga logam mulia itu naik 10,6 dolar AS atau 0,85 persen menjadi menetap di 1.260 dolar AS per ounce menurut warta kantor berita Xinhua.

Menjelang rilis hasil pertemuan kebijakan The Fed pada Rabu (26/7) sore, emas berjangka turun untuk sesi ketiga berturut-turut menjadi menetap di level terendah dalam seminggu, namun bangkit kembali dalam perdagangan after-hours dan Kamis (27/7) pagi.

The Fed pada Rabu (26/7) mempertahankan suku bunga acuannya tak berubah seperti yang diharapkan, dan menyatakan akan mulai mengurangi neraca 4,5 triliun dolarnya relatif segera.

Bank sentral dipandang sebagai bertindak hati-hati terhadap inflasi meski tetap berpegang pada pendekatan dovish terhadap penghapusan kebijakannya.

Tingkat suku bunga yang lebih tinggi cenderung mendorong dolar AS menguat, menekan harga emas, dan mengurangi permintaan logam mulia, yang tidak menawarkan imbal hasil.

Data ekonomi AS pada Kamis (27/7) beragam, dengan klaim pengangguran mingguan naik, namun bertahan di level terendah dalam beberapa dekade, sementara pesanan barang tahan lama pada Juni melonjak ke level tertinggi tiga tahun, namun hanya satu perusahaan yang mencatat keuntungan paling besar.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 11,4 sen atau 0,69 persen, menjadi ditutup pada 16,573 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober bertambah 3,7 dolar AS atau 0,4 persen, menjadi berakhir di 926,4 dolar AS per ounce.(UU.A026)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017