Berangkat haji melalui negara lain, terutama Filipina, jangan sampai terulang lagi...
Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta Pemerintah Pusat mengantisipasi terulangnya kasus calon haji berangkat melalui Filipina seperti musim haji tahun 2016.

"Berangkat haji melalui negara lain, terutama Filipina, jangan sampai terulang lagi, khususnya jamaah calon haji asal Jatim," ujarnya kepada wartawan ketika ditemui usai pemberangkatan kloter 1 Embarkasi Surabaya di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Jumat.

Langkah antisipasi, kata dia, harus menjadi fokus dan perhatian dari Menteri Agama dan Direktur Jenderal Imigrasi agar tak ada lagi warga negara Indonesia berhaji menggunakan paspor negara lain.

Menurut Pakde Karwo, sapaan akrabnya, kasus ratusan WNI yang berangkat ke Tanah Suci menggunakan paspor dari negara lain harus dijadikan evalusai dan kritikan.

"Ini adalah kritik, mengapa sampai kasus itu terjadi? Apakah karena ongkos di Indonesia yang terlalu mahal? Pemerintah harus berbenah agar semakin lebih baik," ucapnya.

Tahun lalu, sebanyak 177 calon haji Indonesia sempat ditahan oleh pihak imigrasi Filipina karena pemalsuan dokumen sehingga terpaksa dipulangkan ke Tanah Air, bahkan gagal berangkat beribadah ke Tanah Suci.

Sementara itu, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga mengaku telah menyurati Presiden RI Joko Widodo untuk tak berhenti melakukan negosiasi agar jumlah kuota jamaah haji asal Indonesia ditambah.

"Pemprov tidak bisa apa-apa, karena ini hubungannya negara dengan negara. Harapannya ada penambahan sehingga daftar antrean tidak terlalu lama," kata gubernur yang juga politikus tersebut.

Jumlah total calon haji asal Indonesia mencapai 221 ribu orang atau sudah kembali ke kuota awal, sebelum dikurangi karena ada pembangunan di Masjidil Haram.

Sedangkan asal Jatim, total anggota jamaah yang berangkat tahun ini adalah 35.270 orang, namun yang melalui Embarkasi Surabaya ditambah asal Provinsi Bali 700 orang dan Provinsi Nusa Tenggara Timur 670 orang sehingga totalnya 36.640 orang.

Secara keseluruhan melalui Embarkasi Surabaya memberangkatkan 83 kloter yang diawali berangkat 27 Juli dan kloter terakhir pada 26 Agustus 2017. 

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017