Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah menargetkan kereta rel listrik jalur Manggarai-Cikarang yang direncanakan mulai beroperasi pada September 2017 dapat mengangkut sekitar 2.300 penumpang di wilayah Tambun dan Cikarang, Kabupaten Bekasi, setiap harinya.

"Rata-rata penumpang KRL lintas Jakarta-Bekasi mencapai 75.000 hingga 95.000, sebanyak 1.300 penumpang di antaranya berasal dari Tambun pada hari kerja, sementara asal Cikarang sebanyak 1.000 penumpang per hari," kata Direktur Prasarana Perkeretaapian Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri.

Hal itu dikatakannya saat singgah di Stasiun Bekasi Jalan Ir H Djuanda, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, usai melakukan uji coba kereta listrik trayek Manggarai-Cikarang, Jumat sore.

Pihaknya pun saat ini tengah mengebut penyediaan empat fasilitas stasiun di sepanjang lintasan kereta listrik tersebut, masing-masing di Bekasi Timur, Kota Bekasi; Tambun; Cibitung; dan Cikarang Kabupaten Bekasi.

"Untuk Stasiun Bekasi Timur akan tersedia delapan gate (pintu), Tambun sebanyak enam gate, Cibitung enam gate dan Cikarang delapan gate. Untuk Stasiun Cibitung dan Tambun memang lebih sedikit karena disesuaikan dengan potensi penumpangnya," katanya.

Jumlah perjalanan kereta yang dialokasikan waktunya berjumlah sepuluh perjalanan pulang pergi Jakarta-Bekasi sepanjang 44 km.

"Proyeksi tarif penumpang dengan public service obligation (PSO) Jakarta Kota-Cikarang Rp5.000 per penumpang," katanya.

Perjalanan kereta itu akan menggunakan rel serta rangkaian kereta eksisting dari "commuter line".

"Perjalanan keretanya sudah kita siapkan sedini mungkin agar tidak berbenturan dengan jadwal yang ada saat ini," katanya.

Pascaberoperasionalnya penambahan trayek kereta listrik itu, maka penumpang kereta dari arah Jakarta tidak lagi habis di Stasiun Kota Bekasi Jalan Ir h Djuanda Bekasi Selatan, namun dapat berlanjut hingga Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017