Jakarta (ANTARA News) - Harapan terakhir tunggal putri Indonesia di Kejuaraan Junior Asia (Asia Junior Championships) 2017 harus pupus setelah satu-satunya pemain sektor tersebut yang bertahan hingga perempat final, Choirunisa, juga harus tersingkir.

Langkah Nisa akhirnya harus terhenti dalam fase delapan besar yang digelar di GOR Jaya Raya, Jakarta, Jumat setelah dirinya dihadang oleh unggulan dua dari Singapura Yeo Jia Min 18-21, 21-15, 20-22.

Akan tetapi, meskipun menderita kekalahan, penampilan Nisa mendapat apresiasi dari pelatihnya yang menilainya mampu mengeluarkan permainan yang bagus dan daya juang yang tinggi.

Yang menjadi penilaian pelatih adalah, walaupun Nisa kalah di gim pertama, ia berhasil menyamakan kedudukan dengan kemenangan di gim selanjutnya.

Dan ketika menjalani laga gim pamungkas, Nisa yang tertinggal 15-19, tak tinggal diam, bahkan melaju mendekati lawan hingga menyentuh skor 19-19. Ketika lawan menyentuh match point, Nisa pun lagi-lagi menunjukkan perlawanannya dan kembali mengimbangi 20-20 sebelum akhirnya kalah 20-22.

"Kalau dari segi unggulan, kita tahu Nisa tidak diunggulkan. Sedangkan lawannya merupakan unggulan dua. Terus juga jam terbang lawan lebih bagus. Tetapi saya apresiasi penampilan Nisa tadi dan saya sangat puas dengan daya juang Nisa," kata Herli Djaenudin, pelatih tunggal putri pratama PP PBSI.

Terkait dengan habisnya wakil tunggal putri Indonesia dalam Kejuaraan Junior Asia 2017, menyusul tumbangnya Choirunisa di perempat final, Herli menilai setidaknya target delapan besar untuk tunggal putri bisa dicapai oleh wakil terakhir tersebut.

"Tetapi mudah-mudahan kedepannya bisa memberikan hasil lebih baik lagi di Kejuaraan Dunia Junior. Dan turnamen ini pastinya dijadikan parameter bagi tim tunggal putri untuk Kejuaraan Dunia Junior," tutur Herli.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017