orientasi pada paperless harus mulai kita desain, kita kembangkan lebih baik
Banjarmasin (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan perguruan tinggi di Indonesia harus  mengembangkan sistem perkuliahan e-learning atau berbasis teknologi informasi.

Dalam acara peletakan batu pertama pembangunan 12 fasilitas Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin, Sabtu, dia mengatakan e-learning dimulai dari perpustakaan yang lebih banyak menyediakan referensi literasi berbasis digital.

"Untuk pembangunan ini, harapannya perpustakaan ke depan adalah beriorientasi pada e-learning, orientasi pada paperless harus mulai kita desain, kita kembangkan lebih baik," kata Nasir.

Dia menjelaskan perkembangan perguruan tinggi di masa datang tidak lagi mengandalkan gedung pusat kegiatan dan perkuliahan, melainkan menjadi berbasis teknologi informasi.

"Mimpi perguruan tinggi tidak seperti ini, ke depan pasti jadi classroomless, borderles, sudah berbasis teknologi informasi. Dengan begitu maka ruang kelas jadi tidak penting lagi," kata Nasir.

Dengan perubahan sistem perkuliahan, Nasir mengingatkan para dosen harus mengubah prilaku dalam sistem pengajaran yang sudah mulai berubah.

Alumnus Universitas Diponegoro dan Universitas Gadjah Mada ini mengungkapkan Indonesia mendapatkan tawaran kerja sama dari Universitas California Los Angeles (UCLA) tentang sistem pendidikan berbasis teknologi informasi.

Sistem perkuliahan tidak dilakukan di dalam kelas, namun bisa hanya dengan sambungan komunikasi jarak jauh menggunakan komputer yang tersambung internet.

Nasir menilai peraturan menteri terdahulu tentang sistem belajar yang mengharuskan di luar kota akan disesuaikan dengan kondisi saat ini.


Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017