Jakarta (ANTARA News) - Pertumbuhan industri otomotif dinilai memberikan efek berganda yang cukup luas, sehingga penting untuk memacu tumbuh kembang industri ini di Indonesia.




Demikian disampaikan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan.




“Di samping menciptakan aktivitas ekonomi pada kegiatan perakitan dan manufaktur komponen, juga menimbulkan kegiatan ekonomi pada sektor distribusi sampai pada aktivitas pelayanan purna jualnya,” kata Putu melalui keterangan pers di Jakarta, Minggu.

 

Putu menyebutkan, potensi pasar otomotif di dalam negeri cukup besar dan memiliki kecenderungan terus meningkat setiap tahun, di mana total produksi kendaraan bermotor tahun 2016 mencapai 1,17 juta unit dan penjualan mencapai 1,06 juta unit.

 

Kemenperin juga mencatat, ekspor Mobil (CBU) pada periode Januari-Juni 2017 sebanyak 113.269 unit atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar 94.000 unit. 




Sedangkan, untuk ekspor motor periode Januari-Juni 2017 sebanyak 185.093 unit, atau naik dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar 143.992 unit.

 

“Kami berharap, Indonesia tidak hanya sebagai production base, namun juga sebagai export hub kendaraan khususnya alat angkut perkebunan di pasar regional ASEAN maupun global sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan penerimaan devisa negara,” tegas Putu.

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017