Jakarta (ANTARA News) - Seni video yang dinilai memiliki perkembangan cukup bagus di Indonesia diharapkan segera mempunyai pasar, khususnya pada kelas high-end, kata Kurator Seni Rifky Effendy.

"Pasar high-end belum terserap," tutur Rifky dalam Art Jakarta 2017 di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, salah satu kendala masuknya seni video di pasar seni rupa adalah bagaimana galeri menampilkan video, padahal di Eropa banyak karya seni video yang sudah punya pasar.

Seni video dikenalkan dalam acara seni terbesar Art Jakarta 2017 dalam kompetisi video seni. "Di sini mencoba di pasar high-end diperkenalkan seni video dan bagaimana pecinta seni bisa menyerap itu," tutur Rifky.

Menurut salah satu dewan juri kompetisi video itu, ada animo besar dari seniman untuk mengirimkan hasil video karyanya guna diikutkan dalam kompetisi itu.

Seniman dalam dunia seni video dapat unjuk gigi dengan mengikuti kompetisi yang diadakan Art Jakarta dengan tema "Unity in Diversity".

Selama Art Jakarta 2017 digelar sejak 27 hingga 30 Juli video-video pendek 10 finalis yang terpilih akan ditayangkan dalam ruang pameran sehingga pengunjung dapat menikmatinya.

Ketua Penyelenggara Art Jakarta 2017 Indriati Wirjanto mengatakan kompetisi video seni digelar untuk memasyarakatkan seni video yang beberapa tahun terakhir menggelora dan mendekatkan seni dengan generasi muda melalui media video yang disukai anak muda.

"Dengan tema Unity in Diversity kami juga ingin melihat bagaimana anak muda mengartikan konteks kekinan Bhineka Tunggal Ika," kata dia.

Kriteria pemenang adalah sesuai dengan tema, teknik pembuatan video yang tidak sebatas mendokumentasikan ide dan unsur estetika.

Pewarta: Dyah Dwi A.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017