... saya rasa ini merupakan langkah yang paling tepat."
Palangka Raya (ANTARA News) - Menyikapi delapan kebakaran sekolah di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dalam sebulan ini yang tujuh diantaranya terjadi dalam 10 hari terakhir, para kepala sekolah, guru dan masyarakat semakin aktif meningkatkan kewaspadaan berjaga malam di lingkungan sekolah.

"Keamanan sekolah ini bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, tetapi termasuk para guru dan orang tua, serta lingkungan," kata Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio, di Palangka Raya, Senin.

Oleh karena itu, dia mengemukakan, langkah yang paling tepat untuk menyikapi fenomena kebakaran yang menimpa tujuh sekolah dasar (SD) dan satu sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah secara bersama-sama menjaga dan meningkatkan keamanan lingkungannya, termasuk sekolah yang ada di sekitarnya.

Agus, salah seorang orang tua siswa yang anaknya bersekolah di SD di Jalan Tinggang, Palangka Raya, mengemukakan telah mendapat surat edaran sekolah terkait partisipasi pelaksanaan jaga malam di sekolah.

"Surat itu telah disampaikan kepada kami para orang tua usai wali kota mengeluarkan surat edaran peningkatan kewaspadaan," katanya.

Pria bertubuh gempal itu menerangkan, jam jaga sekolah itu dimulai sejak pukul 19.00 hingga 04.00 WIB yang akan melibatkan 15 hingga 16 orang tua siswa untuk satu masa jaga malam.

"Saat jaga kita diminta uang iuran sukarela yang akan dimanfaatkan untuk konsumsi penjagaan. Menyikapi keadaan saat ini, saya rasa ini merupakan langkah yang paling tepat," katanya.

Ia pun berharap peran rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW), serta masyarakat yang di sekitar sekolah semakin aktif dalam meningkatkan pengawasan karena tidak semua orang tua siswa rumahnya dekat dengan sekolah.

Berdasar pantauan di sejumlah sekolah di Palangka Raya, terutama SD dan SMP, pada malam hari dilakukan peningkatan penjagaan, baik yang dilakukan kepala sekolah, guru masyarakat maupun pihak keamanan.

Apalagi, sebelumnya Wakil Wali Kota Palangka Raya dan dinas pendidikan (Disdik) setempat, serta para kepala sekolah SD dan SMP menggelar rapat dadakan terkait antisipasi gangguan keamanan yang mengancam sekolah.

Pada Minggu (30/7) malam hingga Senin (31/7) dini hari, Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio, pun berkeliling ke sejumah sekolah untuk memantau pelaksanaan pengamanan di sekolah.

Pantauan itu juga dalam rangka memastikan aparat kecamatan, desa/kelurahan dan pihak sekolah melaksanakan Instruksi Wali Kota tentang kewaspadaan terhadap lingkungan masing-masing, baik rumah, kantor, instansi, rumah ibadah dan sekolah-sekolah.

(Baca juga: Bangunan SD di Palangka Raya terbakar)

Kebakaran sekolah di Palangka Raya selama periode Juli 2017 pertama terjadi pada Selasa (4/7) di SDN 1 Palangka. Selanjutnya kebakaran kembali terjadi di SD Negeri 4 Menteng di Jalan Thamrin, Jumat (21/7) pukul 13.00 WIB, disusul SD Negeri 4 Langkai di jalan Ais Nasution, Jumat (21/7) pukul 15.00 WIB.

Kemudian, di SD Negeri 1 Langkai, terjadi pada Sabtu (22/7) pukul 02.00 WIB dan SD Negeri 5 Langkai di jalan Wahidin Soedirohusodo, Sabtu (22/7) pukul 03.00 WIB.

Tiga kebakaran terakhir terjadi di SDN 8 Palangka Raya pada Sabtu (29/7) sekira pukul 18.10 WIB. Selanjutnya pada Minggu dini hari sekira pukul 03.00 WIB kebakaran kembali melanda SDN 1 Menteng yang berdampak pula kerusakannya ke sejumlah ruang sekolah SMK YPSEI Palangka Raya.

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017