Dubai (ANTARA News) - Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain, yang berusaha mengucilkan Qatar, akan mengizinkan pesawat Qatar menggunakan jalur udara dalam keadaan darurat menurut kantor berita negara Arab Saudi, SPA.

Keempat negara itu menuduh Qatar mendukung terorisme dan memutuskan hubungan dengan Qatar pada 5 Juni, menutup perbatasan laut darat dan udara serta menjatuhkan sanksi ekonomi. Doha membantah tuduhan negara-negara itu.

"Sembilan koridor diidentifikasi, termasuk satu di ruang udara internasional di atas laut Tengah, yang akan dipantau pihak berwenang Mesir," kata SPA pada Minggu (30/1) mengutip pernyataan badan penerbangan Saudi (GACA).

Badan penerbangan internasional telah diberi tahu mengenai pembukaan jalur tersebut pada 1 Agustus menurut warta SPA.

Badan Penerbangan Sipil Internasional Perserikatan Bangsa Bangsa (ICAO) menggelar dengar pendapat khusus atas permintaan Qatar untuk membahas pembukaan kembali wilayah udara Teluk. Koridor udara diidentifikasi berdasarkan pengawasan ICAO menurut pernyataan Arab Saudi.

Dewan pemerintahan ICAO yang terdiri dari 36 negara dapat bertindak untuk menyelesaikan perselisihan jalur penerbangan yang diajukan oleh Qatar, namun intervensi semacam itu jarang terjadi dan memakan waktu karena badan Perserikatan Bangsa Bangsa biasanya merundingkan perselisihan melalui konsensus, demikian menurut warta kantor berita Reuters. (Uu.G003)



Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017