Magelang (ANTARA News) - Awak angkutan kota di Magelang, Jawa Tengah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Awak Angkutan Magelang (Forkam) mengaku keberatan dengan hadirnya Go-Jek, layanan ojek online berbasis aplikasi, di kota itu.

Ketua Forkam, Darsono, di Magelang, Senin, mengatakan keberadaan ojek online tersebut telah menurunkan jumlah penumpang angkutan umum secara signifikan.

Keluhan tersebut disampaikan sejumlah anggota Forkam ke Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Magelang dan diterima oleh Kepala Dishub Kota Magelang, Suryantoro.

Menurut dia, sebelum adanya Go-Jek, jumlah penumpang hanya mencapai sekitar 40 persen.

"Setelah ada Go-Jek, jumlah penumpang kami semakin turun, karena banyak penumpang yang beralih ke Go-Jek. Tidak hanya angkutan kota, taksi juga mengalami hal serupa. Maka, kami minta Dishub untuk menutup Go-Jek secepatnya," katanya.

Ia menuturkan Forkam juga menyampaikan protes kepada Dishub, karena banyak pengemudi Go-Jek yang mangkal sembarangan, antara lain di halte, juga gang yang biasanya dipangkali angkot dan taksi, dan tempat-tempat strategis lainnya.

"Kami sering menjumpai Go-Jek ngetem di halte, tempat kami menaikkan dan menurunkan penumpang. Juga di gang yang biasa kami ambil penumpang. Bahkan, anak sekolah pun sekarang pakai Go-Jek, padahal mereka penumpang kami terbanyak," katanya.

Ia mengatakan dalam aspirasi tersebut pihaknya tidak memberikan pilihan lain kecuali Go-Jek harus tutup.

Ia mencontohkan Kota Salatiga yang sudah berhasil menutup Go-Jek, karena banyak diprotes awak angkutan.

"Kami tidak beri pilihan Go-Jek hanya beroperasi malam hari atau kapan saja, kami hanya ingin Go-Jek ditutup. Di Salatiga saja bisa, kenapa di Kota Magelang tidak bisa," katanya.

Kepala Dishub Kota Magelang Suryantoro mengemukakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait tentang masalah tersebut, termasuk meminta arahan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito terkait kebijakan yang bisa diambil.

"Kami tampung aspirasi dari Forkam yang berisi awak angkutan kota dan taksi. Kami akan koordinasi dengan Go-Jek, terutama menyangkut izin usahanya. Kami minta Forkam bersabar dulu," katanya.

Ia menuturkan sudah melakukan upaya langsung berupa pemasangan spanduk larangan mangkal untuk Go-Jek di halte dan beberapa titik yang dianggap mengganggu angkutan umum. Pihaknya juga segera berangkat ke Kota Salatiga untuk belajar tentang langkah penutupan Go-Jek.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017