Kalau dihitung kenaikan 7 kg dikali dengan 250 juta penduduk Indonesia itu adalah 1.750 ton ikan telah dikonsumsi oleh bangsa Indonesia
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan stok ikan naik pesat saat ini sehingga perlu optimal diberdayakan demi kepentingan luas rakyat Indonesia.

"Stok ikan sudah naik banyak," kata Susi di Jakarta, Senin, seraya menyatakan pemerintah kini memasang target konsumsi ikan dari 43 kg per kapita per tahun menjadi 46 kg per kapita per tahun.

Untuk itu perlu diperhatikan aspek pengangkutan dan transportasi agar target tercapai. "Demi Indonesia lebih baik, demi ikan kita bisa dimakan oleh bangsa kita, bisa diekspor menghasilkan devisa, kita akan bekerja sama," kata Susi.

Dia mengharapkan lahir regulasi yang tidak menghambat upaya mewujudkan target itu.

Sebelumnya, Susi menyoroti masih rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia sehingga Kementerian Kelautan dan Perikanan terus giat berkampanye untuk itu.

"Kalau dilihat dari statistik dibandingkan dengan negara-negara lain, Jepang misalnya sekarang sudah makan 86 kg per kapita/tahun. Indonesia baru pertama kali menginjak di atas 40 kg per kapita tahun 2016, sebelumnya tahun 2014 konsumsi di Indonesia hanya 36 kg per kapita, tahun 2015 naik menjadi 41 kg per kapita," kata Susi.

Menurut Susi, kenaikan itu sudah luar biasa tetapi tetap harus ditingkatkan mengingat saat ini stok ikan di Indonesia naik pesat.

Susi menyatakan perang terhadap penangkapan ilegal ikan telah memberikan 7 kilogram tambahan konsumsi ikan dalam jangka waktu dua tahun ini kepada masyarakat.

"Kalau dihitung kenaikan 7 kg dikali dengan 250 juta penduduk Indonesia itu adalah 1.750 ton ikan telah dikonsumsi oleh bangsa Indonesia. Kalau dinilai Rp10 ribu per kg itu bernilai Rp175 triliun, dan itu nilai ekonomi yang luar biasa yang telah kita nikmati," kata Susi.

Dia mengimbau masyarakat Indonesia lebih menggemari ikan agar dapat tumbuh sehat dan cerdas demi memenangkan persaingan global.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017