Kalau ada komplain dari masyarakat terkait dengan kualitas beras rastra, maka Bulog terbuka dan siap mengganti beras yang rusak itu karena kami tidak bermaksud untuk menyalurkan beras yang kualitasnya tidak baik."
Jember (ANTARA News) - Direktur Pengadaan Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan pihaknya berjanji dan memiliki komitmen untuk selalu memperbaiki kualitas beras yang didistribusikan kepada masyarakat sejahtera (rastra).

"Kami juga sudah memerintahkan kepada seluruh jajaran Bulog di seluruh Indonesia untuk melakukan sortasi dan dicek lebih dulu, sebelum mendistribusikan kepada penerima manfaat," katanya saat mendampingi kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di Gudang Bulog Subdivre Jember, Jawa Timur, Senin.

Menurutnya beras yang berkualitas baik akan didistribusikan kepada penerima rastra, sedangkan kalau beras tersebut kualitasnya jelek, maka Bulog akan mengganti beras tersebut dengan kondisi yang baik.

"Kalau ada komplain dari masyarakat terkait dengan kualitas beras rastra, maka Bulog terbuka dan siap mengganti beras yang rusak itu karena kami tidak bermaksud untuk menyalurkan beras yang kualitasnya tidak baik," tuturnya.

Ia mengatakan Bulog sebagai "buffer stok" yang diminta pemerintah untuk menyerap gabah atau beras sebanyak-banyaknya untuk stok nasional, kemudian hasil pembelian beras tersebut disimpan di dalam gudang Bulog.

"Terkait waktu penyaluran rastra, pihak Bulog sebagai operator juga masih menunggu regulasi dari pemerintah karena tahun ini Bulog menyalurkan beras rastra pada bulan April, sehingga beras di gudang Bulog tersimpan beberapa bulan," katanya.

Tri Wahyudi yang juga mantan Kabulog Jember itu mengatakan beras yang disimpan terlalu lama akan berdampak pada turunnya kualitas, namun pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan kualitas beras yang akan didistribusikan kepada keluarga penerima manfaat.

"Bulog juga tidak akan membeli baras eks rastra yang dijual penerima manfaat kepada pihak ketiga karena beras yang diterima Bulog harus baru. Setiap tahun karung dan logo beras Bulog diganti, sehingga pengawasan itu tidak hanya dilakukan oleh Bulog," ujarnya.

Sebelumnya seorang warga penerima manfaat di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember menerima beras rastra dalam kondisi rusak karena tidak layak konsumsi.

Beras yang rusak tersebut akhirnya diganti oleh pihak Bulog Subdivre Jember dan beras yang rusak ditarik kembali, sehingga pihak Bulog Jember berjanji untuk lebih teliti lagi menyortir dan mengecek kualitas beras rastra, sebelum didistribusikan kepada keluarga penerima manfaat.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017