Damaskus, Suriah (ANTARA News) - Sedikitnya 60 warga sipil telah tewas sebagai akibat dari serangan udara koalisi pimpinan AS terhadap beberapa daerah di Provinsi Deir Az-Zour di Suriah Timur, demikian laporan kantor berita resmi Suriah, SANA, Selasa.

Koalisi pimpinan AS melancarkan serangan udara terhadap beberapa desa dan kota kecil di pinggir Deir Az-Zour, Suriah Timur, selama beberapa jam terakhir Selasa, kata SANA.

SANA menambahkan agresi itu telah mengakibatkan pembantaian, lebih dari 60 orang tewas dan puluhan orang lagi --kebanyakan anak-anak dan perempuan-- cedera.

Serangan udara tersebut dilancarkan kurang dari 48 jam sejak koalisi pimpinan AS menyerang satu rumah sakit dan satu klub di Kota Bukamal di pinggiran Deir Az-Zour, menewaskan enam warga sipil --termasuk perempuan dan anak kecil-- serta melukai puluhan orang lagi.

Koalisi "anti-teror" pimpinan AS telah menyerang posisi IS di Suriah Utara sejak 2014.

Kementerian Luar Negeri Suriah menyeru Dewan Keamanan PBB agar membubarkan koalisi pimpinan AS, demikian Xinhua. Kementerian tersebut mengatakan koalisi semacam itu telah dibentuk tanpa permintaan apa pun dari Pemerintah Suriah.

Kementerian tersebut juga menuduh pembentukan koalisi pimpinan AS dilakukan di luar kerangka kerja PBB, dan menegaskan Dewan Keamanan PBB harus memikul tanggung-jawabnya dalam memelihara perdamaian serta keamanan internasional dan menghentikan kejahatan koalisi itu.

Dalam peristiwa lain pada Senin (31/7) Presiden Suriah Bashar al-Assad memuji militer Suriah atas prestasinya hampir mengalahkan gerilyawan.

Ketika berbicara dalam acara peringatan ke-72 pembentukan Angkatan Darat Suriah, Bashar mengatakan militer Suriah telah berhasil meraih prestasi sangat besar dalam menghadapi musuh yang tak pernah ada sebelumnya.

Presiden Suriah tersebut memuji militer Suriah dan mengatakan, "Hari ini, kalian mengukir babak kemenangan dan tulisan, melalui keteguhan dan tekad kalian, gambaran kemenangan yang sudah dekat."

Militer Suriah baru-baru ini merebut sebagian besar gurun Suriah dari petempur IS, dengan kemajuan di pinggir Provinsi Homs di Suriah Tengah, dan dengan melucuti posisi Front An-Nusra di daerah gersang Fleita di Wilayah Qalamoun di Suriah Barat, demikian Xinhua melaporkan.

(Uu.C003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017