... Kalau untuk saat ini pengembangan masih belum bisa dilakukan karena adanya faktor depresi akibat gejolak harga ..."
Surabaya (ANTARA News) - Direktur Keuangan PT Garam (Persero) Anang Abdul Qoyyum mengatakan pelaksanaan program revitalisasi garam dan pembangunan pabrik baru di Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, dilakukan pada 2018 untuk menunjang produksi garam nasional.

"Kalau untuk saat ini pengembangan masih belum bisa dilakukan karena adanya faktor depresi akibat gejolak harga dan permasalahan yang ada. Oleh karena itu, dua program tersebut akan kami lakukan pada 2018," katanya di Surabaya, Rabu.

Anang mengemukakan, PT Garam telah menerima tawaran kerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Serpong untuk melaksanakan program pengembangan produksi garam dengan membangun pabrik baru dan revitalisasi.

Kedua program itu, menurut dia, akan dipusatkan di Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, yang selama ini menjadi pusat produksi garam dan kantor PT Garam (Persero).

Sementara itu, Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT Prof Eniya Listiani Dewi mengatakan kontrak kerja sama dengan PT Garam (Persero) dilakukan dengan masing-masing kapasitas untuk revitalisasi sebesar lima ton per jam, dan untuk pabrik baru 10 ton per jam.

(Baca juga: BPPT gandeng PT Garam kembangkan produk dalam negeri)

Pewarta: A. Malik Ibrahim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017