Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga mendukung penuh pelaksanaan Asian Youth Day 2017 di Yogjakarta, 2-6 Agustus karena kegiatan ini dinilai mampu membangun citra Indonesia bagus di kancah internasional.

Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah di Jakarta, Rabu, mengatakan Asian Youth Day 2017 merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada dunia bahwa Indonesia itu aman, damai, dan mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

 "Kami harapkan pemuda menjadi garda terdepan dalam menjaga dan mencapai perdamaian di lingkungan sekitarnya. Pemuda kammi harapkan menjadi agen perubaha dalam upaya menciptakan perdamaian," katanya.

 Asian Youth Day 2017 merupakan kegiatan internasional yang diprakarsai oleh pemuda Katolik. Pada kegiatan yang ketujuh kalinya ini adalah diikuti perwakilan dari 21 negara di Asia. Meski diprakarsai oleh pemuda katolik, untuk pelaksanaannya tetap mengundang pemuda dari lintas agama.

Khusus dari Indonesia, ada 2.500 perwakilan dari seluruh Indonesia yang hadir. Hanya saja, sebelum menjadi peserta harus menjalani seleksi yang telah ditetapkan oleh penyelenggara kegiatan.

"Memang, kegiatan ini diprakarsai pemuda Katolik. Namun, dalam pelaksanaannya tetap mengundang perwakilan lintas agama. Mereka akan melakukan kegiatan bersama meski ada beberapa kegiatan yang bersifat internal," kata Faisal menambahkan.

Sementara itu Asdep Bidang Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Kemenpora Esa Sukmawijaya mengatakan kegiatan ini diharapkan mampu mendapatkan hasil maksimal terutama dalam hal pemuda untuk peningkatan persatuan dan kesatuan bangsa ditengah keberagaman.

"Dengan mendukung Asian Youth Day 2017, Kemenpora berusaha menggaet berbagai pihak untuk bertanggung jawab meningkatkan peran aktif pemuda dalam berbagai aktifitas keagamaan baik dalam ruang lingkup nasional maupun global," katanya.

Sesuai dengan rencana kegiatan Asian Youth Day 2017 akan ditutup langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dengan demikian kegiatan ini diharapkan bisa menghasilkan kesepakatan yang bisa diaplikasikan setelah kegiatan internasional itu berakhir.

(T.B016/B015)

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017