Jakarta (ANTARA News) - Kementerian ESDM melalui Badan Geologi memberikan imbauan kepada masyarakat sekitar Gunung Sinabung, Sumatera Utara, untuk tidak beraktivitas pada radius tujuh km dari puncak arah selatan hingga tenggara gunung berapi itu.

Di laman resmi Kementerian ESDM, di Jakarta, Kamis, pada area enam km ke tenggara-timur dan empat km timur-utara dari puncak juga diimbau tidak ada aktivitas warga.

Sudah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus maka penduduk yang bermukim di hilir di sekitar daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan ini menurut keterangan sewaktu-waktu dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air sehingga lahar/banjir bandang ke hilir.

Saat ini, tingkat aktivitas Level IV (AWAS). Gunung Sinabung (2.460 m dpl) dari kemarin (Rabu, 2/8) sampai pagi ini (Kamis, 3/8) tampak jelas hingga berkabut. Saat gunung berapi itu tampak jelas, teramati embusan asap putih tebal mencapai ketinggian 200 m di atas kawah puncak.

Secara visual dan instrumental melalui rekaman seismograf teramati erupsi letusan sebanyak 11 kali, abu tebal tekanan kuat mencapai hingga ketinggian 4.000 m di atas puncak gunung, condong ditiup angin berkecepatan sedang-kuat ke tenggara dan timur.

Terdengar sekali suara dentuman dari Pos Sinabung yang berjarak delapan km di Tenggara dari puncak. Erupsi disertai guguran lava meluncur sejaih 700 hingga 2.000 m ke arah selatan, tenggara, dan timur dan disertai sebanyak 18 kali awan panas guguran yang meluncur sejauh 2.500 hingga 4.500 m ke lereng tenggara dan timur.

Bendungan Sungai Laborus terbentuk akibat penumpukan endapan awan panas di Sungai Laborus masih berpotensi menyebabkan lahar atau banjir bandang kalau bendungan jebol.


Pewarta: Afut Syafril
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017