Bekasi (ANTARA News) - Hasil uji coba High Occupancy Vehicle (HOV) Lane atau koridor khusus Bus Transjabodetabek di lintasn Tol Jakarta-Cikampek akan segera dievaluasi karena masa uji coba sudah berakhir, Kamis ini.

"Hari ini adalah waktu berakhirnya tahapan uji coba HOV Lane oleh Transjabodetabek. Bila hasilnya positif, maka Kementerian Perhubungan akan membangun jalur permanennya di lintasan tol seperti koridor khusus Transjakarta, tapi kalau gagal akan dicari solusi lain," kata Humas PT Jasa Marga Jakarta - Cikampek Handoyono di Bekasi.

Menurut dia, korior khusus itu merupakan sebuah terobosan para operator lalu lintas untuk memindahkan penumpang dari kendaraan pribadi ke moda transportasi umum massal.

"Golnya adalah pengurangan titik kemacetan dengan dipindahkannya pengguna kendaraan pribadi kepada angkutan umum," katanya.

Masa uji coba HOV Lane selama sepakan itu hanya diberlakukan pada jam kerja pegawai mulai pukul 06.00-09.00 WIB dengan trayek perdana Summarecon Bekasi-Bundaran HI Jakarta.

Selama masa operasionalnya, kata Handoyo, HOV Lane yang digunakan Transjabodetabek hanya bagian bahu jalan tol saja.

Sebanyak sembilan bus yang diuji coba melalui HOV Lane itu dikawal oleh petugas Vooridjer Kementerian Perhubungan melintasi bahu jalan.

Handoyo mengakui situasi pengerjaan megaproyek infrastruktur di lintasan Tol Jakarta-Cikampek itu turut menyebabkan gangguan terhadap lintasan bus Transjakarta akibat penyempitan badan jalan.

"Bahu jalan ke lajur satu tidak ada pembatas, mungkin kalau pertama melihat akan ada pengguna yang kaget," katanya.

HOV Lane yang digarap oleh Badan Pengelola Transportasi Transjabodetabek (BPTJ) itu menyasar badan jalan tol Jakarta-Cikampek mulai dari Bekasi Barat dan keluar di GT Cawang Jakarta.

Titik kepadatan yang dilalui bus Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) masih terpantau di KM11 Cikunir, Kota Bekasi akibat penyempitan badan jalan yang tertutup Moveable Concrete Barrier (MCB) atau barrier pengerjaan infrastruktur Jakarta Eleveted.

"Lajur empat median jalan sebelumnya ditutup MCB. Tapi saat ini sudah kita buka dan bahu bisa dilalui bus," katanya.

Handoyono menyadari bahwa bahu jalan secara peruntukannya hanya boleh dilalui bila terjadi situasi darurat, namun pihaknya merasa perlu untuk berpartisipasi dalam program tersebut sebagai dukungan atas terobosan dalam lalu lintas sebagai solusi pengentasan kemacetan.

"Kita berusaha membuat terobosan yang berdampak positif pada pengguna jalan," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017