Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang menyiapkan papan akselerasi bagi usaha kecil dan menengah (UKM) yang berencana untuk melepas sebagian sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

"Di BEI terdapat papan utama dan papan pengembangan, kita sedang siapkan papan akselerasi bagi perusahaan yang masuk dalam kategori UKM," ujar Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa papan utama merupakan papan pencatatan yang disediakan untuk mencatatkan saham dari perusahaan yang memiliki aktiva berwujud bersih sekurang-kurangnya Rp100 miliar dan memiliki pengalaman operasional sekurang-kurangnya 36 bulan.

Sementara papan pengembangan merupakan papan pencatatan yang disediakan untuk mencatatkan saham dari perusahaan yang memiliki aktiva berwujud bersih sekurang-kurangnya Rp5 miliar dan memiliki pengalaman operasional sekurang-kurangnya 12 bulan.

Ia mengemukakan bahwa papan akselerasi sebagai tindaklanjut dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) terbaru, yakni POJK Nomor: 53/POJK.04/2017 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu oleh Emiten dengan Aset Skala Kecil atau Emiten dengan Aset Skala Menengah.

Selain itu, POJK Nomor: 54/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum dan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu oleh Emiten dengan Aset Skala Kecil atau Emiten dengan Aset Skala Menengah.

"Jadi, kami juga menyiapkan aturan yang akan mendukung POJK itu," katanya.

Dalam rangka mendukung UKM melakukan IPO, lanjut Nicky Hogan, pihaknya telah membentuk IDX Incubator yang ditujukan kepada perusahaan "startup" berbasis teknologi untuk membangun bisnis melalui program mentoring, pelatihan, mentoring dan akses kepada investor dan emiten.

"Salah satu program dalam IDX Incubator itu peserta akan belajar mengenai persiapan dan proses IPO," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017