Jakarta (ANTARA News) - Banyak orang berasumsi masakan Indonesia identik dengan goreng-gorengan, anggapan itulah yang berusaha diluruskan oleh koki sekaligus penulis buku masakan Petty Elliott.

Petty menuturkan, selama satu dekade belakangan dia berusaha mempromosikan masakan Indonesia dengan penyajian menggiurkan. Rasa, tekstur serta warna yang bervariasi jadi faktor penting untuk membuat makanan terlihat menarik.

"Saya maunya memperlihatkan kesegaran, misalnya gado-gado jangan sampai sayurnya direbus terlalu matang agar tetap crunchy," kata Petty di Jakarta, Kamis.

Koki yang dalam waktu dekat akan mempromosikan kuliner Indonesia di Belgia itu optimistis kuliner nusantara berpotensi jadi makanan populer di penjuru dunia, mengikuti jejak negara Asia lain seperti Thailand yang restorannya tersebar di mana-mana.

Perihal bahan baku disebutnya bukanlah kendala dalam menyajikan masakan Indonesia di luar negeri, sebab sebagian besar bahan untuk makanan Asia Tenggara tersedia di mana-mana.

Hanya saja dia menyayangkan bahan-bahan tersebut biasanya diimpor dari Thailand yang mendominasi pasar rempah-rempah, bukan Indonesia.

"Thailand sudah mulai food diplomacy sejak 25 tahun lalu, kita baru mulai menggeliat," ujar dia.

Meski demikian, usaha Indonesia dalam mempromosikan makanannya ke berbagai negara patut diacungi jempol. Petty menambahkan, upaya itu bukan hanya tugas pemerintah, tetapi semua pihak.

(Baca: Memanjakan lidah di Cita Rasa Indonesia)

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017