Jakarta (ANTARA News) - Snapchat yang memiliki nama resmi Snap Inc. telah mengajukan IPO pada awal Maret tahun ini. Perusahaan tersebut sudah go public dan sekarang akan memungkinkan publik untuk memberi dukungan finansial.

Namun, laporan Business Insider mengatakan bahwa Google secara verbal membahas akusisi Snapchat dengan CEO Snap Inc. Evan Spiegel.

Dilansir dari laman GSM Arena, tawaran itu sebesar 30 miliar dolar AS, dan diskusi tersebut terjadi jauh sebelum Snap Inc. mengajukan IPO, yaitu pada awal 2016.

Penawaran Google tersebut kabarnya masih ada bahkan setelah Snap Inc. go public. Namun, Spiegel bergeming, dia tidak mau menjual Snapchat.

Hanya Spiegel dan pendiri Snap Inc. lainnya Bobby Murphy yang dapat membuat keputusan besar untuk perusahaan tersebut, sehingga investor publik tidak memiliki suara tentang hal itu, meskipun jika mereka menginginkannya.

Meski Snap mengatakan kepada Business Insider bahwa "rumor ini salah," dan Google menolak memberikan komentar, kabar ini menaikkan harga saham Snap Inc. sebesar 2,3 persen setelah beberapa minggu mengalami penurunan yang stabil.

Google dinilai akan menjadi perusahaan induk yang sangat baik bagi Snapchat di bidang pemasaran. Bagian konten yang dikuratori dan disponsori oleh Snapchat akan menerima banyak perbaikan.

Meski demikian, hubungan Google dengan Snapchat tetap dekat. Google sebenarnya menyimpan investasi di Snapchat setelah perusahaan tersebut go public, dan Snap, salah satu pelanggan terbesar Google Cloud, telah berjanji membelanjakan 2 miliar dolar AS di Google Cloud, yang merupakan platform yang sedang berjalan di Snapchat.

Terlepas dari itu, jika penggabungan Google dan Snapchat  terjadi, akan berimbas pada penggabungan teknologi kacamata pintar Snapchat Spactacles dan Google Glass. Teknologi Augmented Reality (AR) Snap akan menjadi aset besar bagi pengembangan Google Glass, demikian GSM Arena.

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017