Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat pagi, bergerak menguat menjadi Rp13.297 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Rupiah masih stabil dengan kecenderungan menguat di tengah pergerakan kurs dolar AS yang sedang terdepresiasi di kawasan Asia," kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta.

Ia mengatakan bahwa pasar surat utang atau obligasi di dalam negeri yang cukup positif menjadi salah satu faktor penahan bagi pergerakan dolar AS di dalam negeri. Situasi itu akan menjaga ruang bagi rupiah untuk terapresiasi.

Ia menambahkan, data pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2017 yang diperkirakan membaik ke level 5,07 persen year on year juga turut menjadi penopang bagi apresiasi nilai tukar rupiah.

Sementara, analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, di tengah harapan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal kedua tahun ini, fluktuasi nilai tukar rupiah di pasar valas domestik cukup terjaga meski masih dibayangi sentimen defisit APBN yang naik.

Di sisi lain, lanjut dia, kebijakan kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat yang diproyeksikan belum dilakukan dalam waktu dekat ini akibat perlambatan inflasi, juga turut menambah beban bagi dolar AS.

"Ketidak pastian itu membuat pelaku pasar cenderung menahan aktivitasnya terhadap aset berdenominasi dolar AS," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017